Harian Sederhana, Depok – Turap saluran air yang berlokasi di belakang RSUD Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan mmbrol mengakibatkan luapan air ke tanah kosong milik warga.
Sarmili salah satu warga kepada wartawan mengatakan ambrolnya turap untuk saluran air sekaligus pembatas antara fasos dan fasum yang belum lama dikerjakan sudah ambruk. Hal itu diketahui pada Kamis(5/9).
“Pas kami main ke kebon kosong sudah terlihat puing dari turap ambrol masih ada,” katanya.
Dia mengatakan jika tidak salah turap itu dibangun pada Juli 2019, dan sangat disayangkan baru diperbaiki sudah ambrol.
Kuat dugaan, turap tersebut ambrol akibat kontruksi bangunan kurang kokoh.
“Saya menduga bangunan ini kurang semen dan dikerjakan secara asal-asalan,” ujarnya.
Dia berharap agar Pemkot segera memperbaiki jika tidak maka bisa menggenangi perkarangan milik warga bahkan bisa menggenangi halaman RSUD.
Sementara itu Ketua Garda Peduli Perjuangan Rakyat, Yusuf Trilis menambahkan sangat menyayangkan adanya turap yang dibangun sudah ambrol.
Atas dasar itu, mendesak pihak berwajib untuk menyelidiki kasus robohnya turap tersebut. Alasannya, proyek tersebut berpotensi merugikan keuangan negara.
Meski dirinya tidak mengetahui secara persis berapa nilai proyek tersebut dan siapa rekanan yang mengerjakannya, namun ini harus diusut tuntas.
“Ini harus diusut dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Para rekanan yang mengerjakan proyek ini harus diberi pelajaran sesuai aturan yang berlaku. Dengan demikian muncul efek jera bagi para rekanan lainnya,” katanya.
Dari hasil temuan di lapangan, pembuatan fondasi tidak menggunakan semen yang cukup. Dan bahkan fondasi tidak ditanam secera dalam, sehingga tidak kuat menahan beban kendaraan yang melintas di atasnya.
Yusuf menuding pekerjaan yang asal-asalan itu terjadi lantaran lemahnya fungsi pengawasan dari Dinas Bina Marga.
Menurutnya, gara-gara turap yang ambrol tersebut, rencana untuk meningkatkan pelayanan RSUD tidak terlaksana karena lokasi turap ambrol ada dibelakang RSUD.
Dia berharap kepada pihak pemborong tidak hanya melakukan perbaikan terhadap turap yang sudah ambruk.
Namun turap terlihat miring sekitar 100 meter pun harus dibongkar dan di bangun ulang kembali sesuai prosedur pembangunan turap.
“Kepengen saya semua turap yang sudah kelihatan miring harus dibongkar dan dikerjakan ulang, bukan hanya yang sudah ambruk ajah yang di perbaiki,” ucapnya.
Di lokasi lain jalan di Jalan Wadas Kelurahan Panmas tidak bisa dilintasi karena terancam ambrol.
Sementara itu Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Citra saat dikonfirmasi melalui pesan What App belum memberikan keterangan. Aji Hendro/Sud









