Harian Sederhana, Bekasi – Tindakan dugaan kekerasan di lingkungan sekolah kembali terjadi. Kali ini tindakan tersebut, dialami “P” pelajar siswa kelas 7 yang dilakukan empat orang pelajar kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Azhar Summarecon Kota Bekasi.
Ironisnya, akibat kejadian tersebut justeru korban yang mengalami tindakan pengeroyokan justru harus dikeluarkan dari sekolah.
Kepada wartawan, Hasmi orang tua korban mengaku, sangat menyesalkan tindakan pihak sekolah. Dirinya menilai, pihak sekolah telah pilih kasih dalam menyikapi persoalan yang terjadi.
“Diduga hanya karena para pelaku terduga pengeroyok anaknya merupakan anak dari para donatur sekolah, maka mereka tidak diberi sanksi seperti yang dilakukan terhadap anak saya,” ungkap Hasmi kesal.
Kekesalan Hasmi terlebih memuncak, setelah berusaha meminta surat bahwa anaknya dikeluarkan dari sekolah, namun tidak diberikan dengan permintaan agar anaknya untuk mengundurkan diri karena nilai yang kurang baik.
Kontan tindakan itu membuatnya makin geram, yang kemudian membuatnya memindahkan anaknya. Tujuannya, untuk untuk membuktikan bahwa anaknya bisa sekolah di tempat setara dengan Alazhar.
“Pihak sekolah kaget karena anak saya bisa pindah. Padahal, jika hanya karena sebagai donatur, saya juga siap menjadi donatur sekolah,” cetusnya, Rabu (4/12).
Lebih jauh Hazmi mengatakan, dugaan pengeroyokan yang dialami anaknya itu, terjadi belum lama ini.
Tindakan itu kata dia, dilakukan di basement sekolah yang berlokasi diarea Summarecon Bekasi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Al Azhar Sumareccon, Amin Hamidi mengaku tidak ada pengeroyokan yang dilakukan siswa terhadap siswa lainnya.
Bahkan kata dia, pihak sekolah juga tidak mengeluarkan siswa “P” seperti yang diutarakan orang tua korban.
“Sebenarnya “P” dikembalikan ke orang tuanya bukan masalah bullying, jadi memang ada hal-hal lain, dia masih kelas 1 smp. Intinya kami sudah sampaikan permasalahan ini kepada orang tua “P”, dan orang tua “P” juga menerima,” katanya.
“Untuk masalah pengeroyokan saya tekankan tidak ada, namun kalo berantem memang sering berantem,” tandasnya. (*)









