Masih ditempat yang sama, Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengaku senang dan berterimakasih kepada pemerintah pusat atas diresmikannya Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek ini, dirinya berharap sama bahwa kemacetan yang terjadi khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi dapat terurai.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi beserta jajaran Kementerian PUPR atas dibangunnya Tol Layang Jakarta Cikampek ini, semoga kemacetan khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi dapat terurai,” kata Eka usai acara peresmian.
JANGAN MELEBIHI 80KM/JAM
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi mengatakan masyarakat dihimbau masyarakat yang akan menggunakan tol layang Jakarta Cikampek tidak menggunakan kecepatan di atas 80 KM per jam. Karena, kata dia, kondisi di jalan tersebut angin cukup kencang sehingga bisa membahayakan.
“Harapan saya, masyarakat jangan euforia, karena yang kebandung bisa nikmati kelancaran lagi lewat sini, jadi jangan mengejar waktu terus dikebut. Karena kalau di atas 80 angin kan bebas nih, bahaya,” kata Budi Setyadi.
Dia mengatakan saat ini terus berkoordinasi dengan Korlantas untuk membuat standar operasional atau SOP untuk evakuasi kecelakaan.
“Tapi saya tekankan dalam kesempatan ini, sudah kami batasi kecepatan 80 per 60 KM/jam. Saya sudah coba. Kalo kecepatan 80, potensi kecelakaan itu kecil. Tapi kalau di atas 80KM apalagi mobil kecil agak riskan,” ujar dia.
Aturan batas kecepatan itu, kata Budi, akan diawasi secara proaktif oleh kepolisian dengan melakukan patroli rutin. Dia berharap tidak ada lagi keluhan masyarakat mengenai kemacetan, setelah tol layang terpanjang itu diresmi beroperasi.
“Banyak keluhan ke saya yang lewat Jakarta-Cikampek macetnya berjam-jama kita harapkan selesainya Jakarta-Cikampek elevated 2 ini masalah itu tidak ada lagi,” kata Jokowi, saat meresmikan.
Adapun Tol Layang Jakarta-Cikampek memiliki panjang 38 kilometer. Ruas jalan tol itu terbentang dari Cikunir hingga Kerawang Barat (km 9+500 sampai dengan km 47+500). Biaya investasi pembangunan tol layang ini sekitar Rp 16,23 triliun. Biaya konstruksi mencapai Rp 11,69 triliun.
Tol Layang Jakarta-Cikampek 2 merupakan tol bertingkat yang dibangun di atas Jalan Tol lama Jakarta-Cikampek. Tol layang ini dibangun untuk memisahkan kepadatan kendaraan di jalur perjalanan Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan jalur perjalanan jarak jauh seperti tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Tol sepanjang 36,4 KM yang terbentang dari KM 9 Cikunir hingga KM 48 Karawang Barat ini rencananya akan mulai difungsikan dan digunakan oleh pengendara umum mulai 20 Desember 2019 tanpa dikenakan biaya atau gratis hingga awal 2020.
Dengan panjang tersebut, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II menjadi jalan layang terpanjang di Indonesia. (*)









