Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 15:54 WIB

Bogor

DPRD Nilai Trem Tak Cocok di Kota Bogor

badge-check


					Foto: Istimewa Perbesar

Foto: Istimewa

Harian Sederhana, Bogor – Menyikapi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan menggunakan moda transportasi Trem, Ketua DPRD Atang Trisnanto mengatakan, trem di Kota Bogor tidak cocok karena daya dukungnya tidak memadai.

Politisi PKS itu menegaskan, masyarakat sekarang inginnya instan dan cepat artinya angkutan yang bisa segera digunakan dengan layanan cepat seperti angkutan berbasis online. “Ya, baik mobil ataupun motor yang bisa cepat digunakan warga ketika dibutuhkan, ya angkutan online,” katanya kemarin.

Selain itu kata Atang, tata ruang di Kota Bogor juga tidak menentu mana perkantoran, pemukiman dan jasa perdagangan. Mobilitas warga juga sangat heterogen dan daya dukung fasilitas yang ada untuk Trem di Kota Bogor belum memadai.

Bahlan kata Atang, kalau Trem dipaksanakan akan merusak Ruang Terbuka Hijau (RTH), mobilitas orang belum terkoneksi sehingga masyarakat tidak tertarik dengan Trem.

Selain itu dia juga mengkritik persoalan angkutan seperti konversi angkot ke bus atau program feeder angkot yang hingga saat ini tidak jelas.

“Pemkot Bogor fokus dulu tangani soal angkot dikonversi ke bus itu, baru merencanakan program lain seperti Trem kalau memang dibutuhkan,” kritiknya.

Terlebih, warga sekarang inginnya cepat, praktis dan murah. Moda transportasi online yang sekarang ini sudah menjadi pilihan utama masyarakat. “Jadi harus satu persatu diselesikan program itu, jangan hanya mengikuti keinginan saja,” tegasnya.

Kalau tetap mengeksekusi Trem kata dia, Pemkot harus memikirkan pembuatan jalur jalan untuk Trem, karena halte halte itu harus terjangkau oleh masyarakat. Dana pembangunan jalur Trem juga sangat besar, sedangkan transportasi itu harus menghubungkan sistem transportasi dengan perkantoran dan pemukiman.

“Kalau stasiun Trem itu jauh dari akses pemukiman atau perkantoran, maka tidak akan diminati oleh masyarakat dan nantinya hanya akan sia-sia,” cetusnya.

Dirinya menyarankan kepada Walikota jika akan mengambil kebijakan besar apalagi dengan dana yang besar maka harus secara kajian yang komprehensif. Dilihat dulu dari sisi kelayakan fisik, sarana prasarana, lingkungan dan sistemnya.

“Kalau hasil kajian bisa dijalankan, maka program itu dijalankan, jadi jangan hanya mengejar keinginan saja, tetapi realisasinya nanti tidak tepat sasaran,” tegasnya.

Atang menilai bahwa Trem itu sesuatu yang belum matang, tetapi kenapa harus segera di eksekusi terlebih akan menggunakan duit rakyat yang tidak sedikit. Jadi tambah dia serahkan program itu kepada ahlinya.

“Kami tentu akan mengkaji lebih dalam setiap program program atau kebijakan yang akan dilakukan Pemkot Bogor. Jangan sampai satu rupiah yang dikeluarkan dari uang rakyat tidak menghasilkan apa apa terhadap program itu,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor