Harian Sederhana, Bogor – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor sangat berhati-hati dalam pembebasan lahan untuk proyek pelebaran Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) yang ditargetkan rampung pada akhir Februari.
Kehati-hatian itu dilakukan Dinas PUPR mengingat ada sejumlah bidang lahan yang terkena proyek tersebut berstatus milik negara. Setelah proses pembebasan rampung maka untuk pengerjaan fisiknya dapat dilakukan April mendatang.
Seperti diketahui, delapan bidang tanah yang akan dibebaskan dengan rincian lima berada di wilayah Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah. Sedangkan tiga lagi masuk area Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur.
Namun, dari lima lahan di Kelurahan Babakan Pasar, dua bidang di antaranya yang akan dibebaskan berstatus tanah negara.
“Betul, ada dua tanah milik negara di area itu. Makanya kami ikuti aturan yang ada di perpres soal pembebasan lahan itu. Akan diappraisal dan diberi kerohiman,” ujar Kepala Dinas PUPR, Chusnul Rozaqi, Rabu (12/2).
Menurut dia, dana untuk proyek sudah disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sekitar Rp40 miliar, dan lelang Manajemen Konstruksi (MK) tengah berjalan. Sehingga, diharapkan lelang fisik bisa dilakukan akhir bulan ini.
“Nah sambil menunggu ini semua lahan selesai. Mudah-mudahan per akhir Maret 2020 atau awal April 2020 sudah keluar pemenangnya. Kemudian sudah bisa berjalan atau eksekusi pembangunan fisik,” katanya.
progres pelebaran Jembatan Otista saat ini, pembebasannya masih berlanjut dan minggu depan musyawarah harga dengan pemilik lahan. Dari situ Pemkot Bogor melihat status kepemilikan tanah atau SPH-nya.
“Kemudian bisa langsung pembebasan lahan, apabila ada kepemilikan lahannya sah dan tidak ada masalah lain juga,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan bahwa proyek pelebaran Jembatan Otista di Kota Bogor pada 2020 ini akan disesuaikan dengan rencana pengoperasian moda transportasi trem.
Diakui dia, pekerjaan proyek pelebaran Jalan Otista akan dikerjakan pada tahun anggaran 2020, dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kota Bogor. Ada usulan agar proyek pelebaran Jembatan Otista kekuatan bebannya disesuaikan untuk dapat dilalui trem.
“Sehingga proyek pekerjaan pelebaran Jembatan Otista ini sekaligus dapat mengantisipasi rencana pengoperasian kendaraan trem,” pungkasnya. (*)









