Harian Sederhana, Bogor – Setelah rampung dibangun pada akhir Desember 2019, Flyover Jalan RE Martadinata di Kecamatan Bogor tengah mulai diuji coba untuk dilalui para pengendara umum.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengawali uji coba dengan mengendarai sepeda motor dan didampingi sejumlah kepala OPD, Camat hingga warga lainnya.
Pembukaan Flyover sepanjang 459 meter ini pun disambut warga dengan bangga karena dinilai mampu memecah kemacetan yang sering terjadi dari arah kawasan Air mancur, Bogor Tengah menuju kawasan Cimanggu, Tanah Sareal.
“Ini paling ditunggu-tunggu. Bayangkan saja setiap 5 menit kereta melintas, belum lagi ada penyempitan jalan. Alhamdulillah ini sudah rampung, sangat bermanfaat, jadi nggak capek di jalan lagi,” ujar Hany Wijaya, warga Cimanggu.
Sementara Bima mengatakan, meski masih berstatus sebagai uji coba, namun ia berpendapat bahwa flyover tersebut sudah bisa dimanfaatkan untuk akses publik.
“Hari ini sesuatu yang sangat ditunggu oleh warga sudah sekian lama, salah satu titik utama kemacetan di Kota Bogor ini telah selesai pembangunannya, yaitu Flyover Martadinata,” ungkap Bima.
Ia menambahkan, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perhubungan, Dinas PUPR dan Satlantas Polresta Bogor Kota akan mengawasi jalannya uji coba. Bima Arya juga membuka masukan-masukan dari warga.
“Jadi, hari ini dimulai masa uji coba selama satu minggu. Flyover ini bisa digunakan oleh warga, diawasi oleh tim dari Pemkot ada Dishub, Dinas PUPR, Kepolisian yang selama satu minggu akan memonitor, mengawasi dan melakukan evaluasi,” jelas Bima.
Menurutnya, secara konstruksi fisik flyover ini sudah tidak ada masalah. “Insya Allah tidak ada hal-hal diluar perhitungan sehingga nanti minggu depan, Flyover Martadinata ini bisa betul-betul resmi digunakan,” katanya.
Dalam uji coba itu, tak lupa Bima Arya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian PUPR yang telah merealisasikan harapan warga yang sudah lama merasakan kemacetan di kawasan tersebut.
“Saya ingat waktu itu hari pertama Pak Presiden pindah ke Bogor. Pak Jokowi mengundang saya. Saya menyampaikan kepada beliau beberapa persoalan di Kota Bogor, salah satunya ini Martadinata,” tambahnya.
Hal itu bukan tanpa alasan, tetapi keberadaanya hanya beberapa meter dari pintu istana tapi macetnya luar biasa, mohon dibantu. “Saat itu Pak Jokowi langsung memproses Bantuan. Jadi, ini proyek dibangun oleh APBN dengan nilai Rp 93 miliar,” tandasnya. (*)









