Harian Sederhana, Bekasi – Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) para pelaku proyek sering tak dijalankan. Bahkan untuk sekedar sosialisasi warga sekitar terkait ijin pun diabaikan.
Ironisnya justru akses masuk sebuah lembaga pendidikan terganggu galian. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tentunya menjadi terhambat juga akibat galian tepat di pintu gerbang SDN Pekayon hingga parkir juga susah.
Lutfi salah seorang pelaku wiraswasta di lingkungan galian juga merasa tidak dimintakan izin. “Kebetulan bangunan halaman baru dibangun sekitar 2 bulan makanya saya kecewa dengan galian PT Fazar S tak ada konfiemasi sebelumnya,” kata Lutfi pada jurnalis Sederhana Senin (14/10). Informasi di lapangan lanjut Lutfi , beberapa warga kecewa dengan adanya gundukan tanah galian.
“Gundukan tanah galian sangat membahayakan pengguna jalan malahan faktor Keamanan Keselamatan Kerja atau K3 tidak diperdulikan apalagi yang namanya mandor kontraktor apalagi pengawas jarang kontrol lokasi proyek saluran — bahkan besok kabarnya selokan akan diboongkar,” tandas Lutfi dari Kios Isi Ulang BIRU.
Sementara itu Danrozi selaku mandor proyek mengatakan terkait tanah paati diangkut. “Setiap hari tanah gundukan dari galian diangkut dengan menggunakan dua mobil supaya tidak mengganggu pengguna jalan,” papar Danrozi . Sayangnya apa yang sisampaikan ternyata HOAX . Terbukti sampai berita ini diturunkan gundukan tanah masih teelihat dan mengganggu pengguna jalan raya .
Sosial kontrol saat wartawan sedang menjalankan tugas jurnaiistik pun akhirnya temuan solutif yang diberikan. Salah satunya terkait proyek galian di wilayah Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu. (*)









