Harian Sederhana, Bekasi – Sebagai upaya mencegah beredarnya paham radikalisme di Kota Bekasi, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhiyanto Tjahyono, menegaskan perlunya menjaga kearifan lokal.
Hal tersebut disampaikan dirinya saat membuka seminar nasional dengan Tema ‘Bersama-Sama Mencegah Paham Radikalisme dan Konflik Sosial Serta Menjaga Kerifan Lokal” di Auditorium Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Margamulya, Bekasi Utara pada Sabtu (12/10).
Pada kesempatan tersebut, Tri berpesan kepada generasi muda Kota Bekasi untuk berperan serta dalam menjaga kondusifitas di Kota Bekasi, terlebih penduduk Kota Bekasi dikenal memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
“Generasi muda diharapkan untuk mampu mendeteksi dini dan segera melapor ke aparat keamanan apabila mengetahui gerakan radikalisme dan terorisme, ini ancaman terbesar setelah narkoba,” tutur pria yang akrab disapa Mas Tri ini.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa predikat kota toleran yang diraih Kota Bekasi merupakan capaian yang harus selalu dijaga oleh masyarakat, termasuk generasi muda di Kota Bekasi.
“Saya berharap agar kalian sebagai generasi muda mampu mendeteksi dini gerakan radikalisme dan terorisme di lingkungan masing-masing, laporkan jika menemui hal-hal itu sebagai upaya pencegahan,” pesan Tri.
Selain itu, generasi milenial harus bisa membedakan dan menghindari paham-paham tersebut, sehingga tidak mudah terpengaruh paham radikalisme yang menjurus pada tindakan terorisme.
“Kegiatan ini harus terus disosialisasikan agar masyarakat dapat membedakan mana ajaran yang benar, mana yang tidak benar dan mana yang harus mereka tolak, terlebih di era digital ini paham-paham tersebut bisa tersebar melalui segala sisi,” tegasnya.
Kegiatan yang dihadiri 200 peserta dari mahasiswa Universitas Bhayangkara ini juga di hadiri oleh perwakilan Kementrian Sosial RI. (*)









