Harian Sederhana, Depok – Masalah pengangguran ternyata masih menjadi pekerjaan rumah atau PR bagi sejumlah daerah, tak terkecuali di Kota Depok. Untuk itu, perlu penanganan serius untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Enterpreneur Muda Depok, Bayu Adi Permana merasa prihatin dengan kondisi pengangguran mengingat Depok memiliki visi menjadi kota niaga dan jasa.
“Artinya, butuh pelatihan skill secara berkesinambungan, terarah, dan terintegrasi. Kuncinya ada pada inovasi, baik dalam bentuk kebijakan maupun eksekusi di lapangan,” tutur belum lama ini saat menjadi menjadi narasumber seminar motivasi entrepreneur Code Margonda Academy dan Gerakan Usahawan Depok di Bedahan, Sawangan.
Berdasarkan informasi Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Depok pada 2017 sekitar 70.380 warga yang menganggur. Dari jumlah tersebut, 43 persennya merupakan lulusan SMK atau 31 ribu orang. Adapun sejak 2017 hingga akhir September 2019, sekitar 7000 orang sudah mendapat pekerjaan.
Bayu mengaku, saat ini tengah menggagas ‘Generasi Ogah Nganggur’. Menurutnya, program berbasis pemberdayaan terhadap generasi muda milenial, terutama para pelajar SMK atau SLTA maupun yang baru saja lulus dari SLTA.
“Konsepnya sederhana, jadi kami memberikan pelatihan kepada mereka secara terprogram. Materinya disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Misalnya digital marketing,” ujar jebolan UI ini.
Program yang digagasnya ini menggandeng banyak komunitas industri kreatif Depok. Salah satunya Code Margonda yang telah berkomunikasi dengan pemiliknya dan merespon positif. Dalam waktu dekat pihaknya segera berkolaborasi.
“Untuk tahap awal 1000 peserta. Mereka akan kami berikan materi-materi yang aplikatif, sesuai dengan kebutuhan pasar,” lanjut dia.
Dikatakannya, seusai mengikuti program ini para peserta tak bakal dilepas begitu saja. Namun, mereka akan diberikan akses ke pasar tenaga kerja.
“Insha Allah kami sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan. Langkah ini untuk memudahkan peserta agar bisa langsung bekerja,” tandasnya. (*)
