Harian Sederhana, Depok – Masyarakat di RW 14 Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji menolak adanya kegiatan gudang mengumpulkan barang bekas.
Pasalnya lokasi tersebut menjadi kumuh. Apalagi tidak ada izin ke pengurus lingkungan setempat dan berdiri di sempadan sungai.
Ketua RW 14 Edi Nurhadiyanto kepada wartawan mengatakan, pemilik lahan belum pernah izin kepada dirinya apalagi ke masyarakat terkait gudang yang didirikannya.
“Jadi, boro-boro izin, pemilik lahan itu merasa dia memiliki kuasa. Pengepul sendiri sejak awal belum pernah laporan ke saya,”katanya, kemarin.
Dikatakan lebih lanjut, mungkin pengepul sudah datang ke ketua RT akan tetapi ditolak karena lahannya menggunakan sepadan sungai
Bahkan larangan RT dan masyarakat agar tidak menggunakan sempadan sungai juga tidak diindahkan, pengepul tersebut tetap mendirikan tempat usahanya.
“Sekarang sedang diedarkan tanda tangan warga terkait keberadaan pengepul itu agar memindahkan tempat usaha.Saya sendiri sudah mengetahui dan tanda tangan di situ,”katanya.
Aspek yang jadi concern warga terkait lingkungan, Bukan masalah personal dengan pengepul itu. Di atas selokan sekarang dibangun semi permanen.
Penolakan warga pada aspek dekat dengan Kali Ciliwung, kekhawatiran longsor dan efeknya nanti ke warga yang lain.
Aspek kedua, tentunya masalah kebersihan lingkungan RT 5 ini kan memang dekat dengan Kali Ciliwung.
Makanya sering kena banjir kiriman, nah kalau sewaktu-waktu itu longsor karena timbunan, yang akan kesulitan warga juga.
Warga tidak ada masalah personal dengan pengepul. Ini karena murni terkait menjaga lingkungan yang dekat dengan Ciliwung.
Sementara itu Kepala Dinas Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny menambahkan pihaknya sudah menegur kepada pengelola puing yang membuang puing ke sempadan Sungai Ciliwung.
“Kami sudah datangi, cek dan kita pasang garis agar tidak melakukan kegiatan lainnya,” pungkasnya. (*)
