Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 17:47 WIB

Depok

GUIM UI Ke-9 : Semangat Kebersamaan Dalam Dunia Pendidikan Indonesia

badge-check


					Seleksi Masuk Universitas Indonesia atau SIMAK UI dengan total keseluruhan mencapai 3.386 calon mahasiswa baru di tahun 2019. (FOTO : kampusaja.com) Perbesar

Seleksi Masuk Universitas Indonesia atau SIMAK UI dengan total keseluruhan mencapai 3.386 calon mahasiswa baru di tahun 2019. (FOTO : kampusaja.com)

Harian Sederhana, Depok – Gerakan UI Mengajar (GUIM) ke-9 pada Kamis(10/10) mengadakan kegiatan grand opening sebagai bentuk perkenalan GUIM ke masyarakat luas sekaligus dimulainya sesi pendaftaran calon guru GUIM.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI dan diisi oleh Najelaa Shihab atau Elaa, seorang aktivis pendidikan dan pendiri sekolah cikal; Dani Akhyar, Kepala Divisi Pengembangan Masyarakat Smartfren; dan Ahmad Husein Alkaff atau Kak Ucheng, alumni GUIM dan asisten peneliti di Departemen Kimia FMIPA UI.

Dalam pemaparannya, Elaa percaya bahwa perubahan pendidikan di Indonesia tidak akan diiniasi oleh pemerintah, peran pemerintah sangatlah sedikit dalam menciptakan inovasi-inovasi baru di bidang pendidikan.

Masyarakat adalah pihak yang harus berpikir lebih keras untuk menciptakan solusi dan inovasi guna menyelesaikan permasalahan di sekitarnya, termasuk permasalahan pendidikan.

“Dunia pendidikan masih kekurangan inovator, pikirkan contoh inovasi yang akan ditunjukkan (kepada murid-murid). Bawa semua yang ada di luar tembok kelas ke dalam kelas dengan cara-cara inovatif,” pesan Elaa kepada calon pengajar GUIM.

Pendiri sekolah cikal Dani Akhyar menambahkan “Spirit of volunteerism masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan, zaman sekarang lebih cenderung materialisme.

Partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan secara sukarela merupakan salah satu bentuk gotong royong dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di Indonesia.

Lulusan program magister ilmu komunikasi UI itu memperkenalkan slogan ‘Beda Bisa Bersama’ dengan harapan seluruh masyarakat Indonesia yang beraneka ragam pilihan politik, suku, agama, dan budaya dapat bergerak bersama-sama dan gotong royong membantu satu sama lain dalam dunia pendidikan.

Materi ketiga talkshow dibawakan
Ucheng yang menceritakan pengalaman inspiratifnya selama menjadi pengajar murid kelas 6 di salah satu desa di utara Indramayu.

Ucheng menegaskan bahwa anak-anak harus diajarkan tiga kata ajaib yang harus selalu diterapkan dalam kehidupan, yaitu ‘terima kasih’, ‘tolong’, dan ‘maaf’.

Setelah sesi talkshow selesai dilanjutkan dengan penampilan dari anak-anak Sekolah Master Depok berupa permainan alat musik yang dibuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar.

“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, kami harapkan seluruh pihak dapat bersatu saling bahu membahu dalam melakukan aksi nyata mewujudkan kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Kunci Mobil Tertinggal di Dalam, Damkar Depok Evakuasi Tanpa Pecahkan Kaca

30 September 2025 - 09:57 WIB

Evakuasi kunci mobil tertinggal di dalam oleh petugas Damkar Depok. Dok. Instagram Damkar Depok.
Trending di Depok