Harian Sederhana, Bandung – Sebanyak 35 kepala sekolah, 29 di antaranya kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan 6 kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jln. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, kemarin.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan, jabatan sebagai kepala sekolah bukan sebuah promosi. Artinya, tugas kepala sekolah merupakan tugas tambahan untuk mengelola manajemen sekolah di luar tugas selain sebagai guru.
“Kepala sekolah itu bukan promosi. Kepala sekolah itu adalah tugas tambahan. Setelah nanti beres kepala sekolah balik lagi jadi guru, seperti halnya rektor. Setelah tugas rektornya beres, baru kembali menjadi dosen,” tandas Ridwan Kamil.
ia juga menekankan kepada para kepala sekolah yang dilantik untuk menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi para siswa. Sehingga sekolah bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk kegiatan belajar dan mengajar.
“Saya mengingatkan agar menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi anak-anak didik. Kalau di rumah menyenangkan, maka di sekolah juga harus menyenangkan,” katanya.
Selain itu, Emil panggilan akrab Ridwan Kamil meminta para kepala sekolah dan guru agar kreatif dalam kegiatan belajar mengajar serta bisa peka terhadap segala isu terutama dalam perkembangan teknologi informasi dan digital.
Untuk itu ia berpesan kepada semua para pejabat fungsional, guru, dan kepala sekolah yang dilantik pada hari itu untuk menjaga integritas dan tidak terlibat dalam politik praktis. “Saya mengingatkan kepada para guru untuk menjadi teladan dan tidak melakukan kekerasan kepada para siswanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dewi Sartika berharap, para kepala sekolah yang baru saja dilantik agar cepat beradaptasi, baik dengan jabatan yang diemban maupun beradaptasi dengan lingkungan satuan pendidikan tempatnya bertugas.
Ia berharap, seluruh kepala sekolah mampu menjadi kepala sekolah penggerak. Hal tersebut bisa diwujudkan sesegera mungkin mulai dari hal terkecil dan paling dekat, yakni melakukan pengawasan pembelajaran di kelas. (*)
Berikut nama-nama kepala sekolah yang dilantik:
1. Amat Aswandi (SMAN 1 Megamendung)
2. Sopan Gunadi (SMAN 1 Leuwiliang)
3. Fitriyani (SMAN 1 Rancabungur)
4. Dadang Sutisna (SMAN 9 Bogor)
5. Kasidi (SMAN 1 Purwakarta)
6. Agus Suparman (SMAN 2 Depok)
7. Yuliana (SMAN 6 Tambun Selatan)
8. Hendi (SMAN 1 Purwadadi)
9. Solehudin (SMAN 2 Cirebon)
10. Supyadin (SMAN 1 Sagaranten)
11. Didin Jamaludin (SMAN 1 Parakansaat)
12. Dadan Ramdan Soemarna (SMAN 12 Garut)
13. Asep Kurniawan (SMAN 1 Batujajar)
14. Enok Nurjanah (SMAN 5 Cimahi)
15. Arif Hardiana (SMAN 1 Baleendah)
16. Asep Tarbik (SMAN 1 Majalaya)
17. Teti Ismayati (SMAN 6 Bandung)
18. Chaeruddin Saleh (SMAN 1 Cimalak)
19. Evi Veronita (SMAN 1 Rancaekek)
20. Wawan (SMAN 18 Garut)
21. Sucipta (SMAN 6 Cimahi)
22. Nono Sudarsono (SMAN 1 Dukupuntang)
23. Jujun (SMAN 2 Garut)
24. Lely Qodar (SMAN 1 Karangtunggal)
25. Asep Risris Triyadi (SMAN 1 Cigalontang)
26. Noor Rahmawati (SMAN 2 Banjar)
27. Rohmat Slamet (SMAN 2 Ciamis)
28. Ade Sudrajat (SMAN 1 Banjar)
29. Asep Setiawan (SMKN 3 Linggabuana)
30. Dadang Muhammad Yusuf (SMKN Maniis)
31. Eris Garini (SMKN 1 Subang)
32. Asep Hidayat (SMKN 1 Cibadak)
33. Yuyun Syarifudin (SMKN 1 Sumedang)
34. Asep Taufik (SMKN 1 Kedawung)
35. Suryana (SMKN 2 Tasikmalaya).









