Harian Sederhana, Bekasi – Lurah Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Nurdin mengaku, di wilayah Jakasampurna akan didirikan Supermarket khusus hasil-hasil tanaman Hidroponik.
Hal itu dikatakannya, disela kegiatan pelatihan petani Hidroponik yang diselenggarakan pihak kelurahan bersama Karang Taruna, di aula kantor Kelurahan setempat, Jumat (11/10).
Menurut Nurdin, pembangunan Supermarket itu ditargetkan akan terealisasi satu tahun ke depan.
Nantinya sambung dia, pasar modern itu, khusus menjual seluruh hasil tanaman Hidroponik dari para petani yang ada di wilayah Kelurahan Jakasampurna.
“Setelah saya berdiskusi dan sharing dengan beberapa pihak, maka tercetuslah rencana pembangunan Supermarket, dengan tujuan lebih memudahkan penjualan tanaman yang dihasilkan para petani hidroponik,” ungkapnya.
Adapun kegiatan pelatihan itu lanjut Nurdin, sekaligus sosialisasi akan untungnya bercocok tanam dengan cara Hidroponik.
Apalagi kata dia, saat ini sudah ada contoh keberhasilan yang dialami para petani, yakni di RW 05. Di RW itu, sudah ada 8000 lubang, dan para petani yang melibatkan karang taruna setempat sudah memiliki uang kas sebesar Rp2 juta.
“Dengan begitu jelas bahwa cocok tanam dengan sistem hidroponik itu, sudah pasti menguntungkan dan jelas meningkatkan perekonomian bagi warga petani,” papar Nurdin.
Lebih jauh pria asli Bekasi tersebut mengatakan, bagi warga yang mengikuti kegiatan pelatihan cara bertani dengan sistem Hidroponik diwajibkan membawa sampah an organik minimal 5 kg.
Tujuannya tambah dia, guna dalam penerimaan pelajaran warga makin serius, karena adanya kewajiban yang harus dipenuhi.
“Barang an organik itu, nantinya akan dibawa dan dikumpulkan oleh Bank Sampah,” imbuhnya.
Nurdin juga mengatakan, pada petani Hidroponik yang kelak melakukan pekerjaan itu, dapat menerima pembayaran hasil pembelian tanaman dengan sampah an organik.
Sampah itu, masih kata Nurdin, nantinya akan dikumpulkan pihak Karang Taruna tingkat Kelurahan sebagai pengepul, dan kemudian dijemput pihak Bank Sampai Pemkot untuk pembayaran.
Adapun kegiatan pelatihan cara bercocok tanam dengan cara Hidroponik, diikuti sebanyak 90 persen dari target keseluruhan perwakilan warga yang ditetapkan, yakni 90 orang perwakilan dari 23 RW, dengan perwakilan 2 orang setiap RW-nya.(*)









