Harian Sederhana, Depok – Jalan terwongan Dipo, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas hingga pukul 09.00, Kamis (29/8) belum bisa dilewati lantaran kawasan tersebut terendam banjir, ketinggian sekira satu meter.
Banjir tersebut dampak hujan yang terjadi Rabu (28/8). Akibat banjir underpas yang menghubungkan wilayah Kelurahan Ratu Jaya dan Pancoranmas ini tidak bisa dilintasi kendaraan.
Warga dan pemakai kendaraan yang setiap hari melintas di kolong jembatan Dipo Rel Kereta Listrik, Kelurahan Depok mengeluhkan adanya banjir di jalan tersebut.
Rudiyanto warga, di Kelurahan Depok mengatakan pasti setiap hujan lebat dan cukup lama, kolong jembatan terendam, tinggginya air bervariasi mulai 50 cm hingga 1 meter.
Akibatnya pengendara sepeda motor atau mobil warga sekitar tidak dapat melintas. “Banyak motor yang mogok saat melintas di kolong jembatan tersebut,” tuturnya.
Menurut dia, kalau sepeda motor masih bisa mencari jalan alternatif lain lewat jembatan ujung Jalan Raya Cagar Alam, tapi kalau mobil terpaksa harus menginap persis di sekitar turunan jembatan layang atau depan kantor Dipo KRL Depok.
Hal senada dikatakan Herman, warga Ratujaya, Kecamatan Cipayung, mengakui kolong jembatan Dipo KRL Depok pasti terendam atau kebanjiran saat hujan karena memang agak rendah.
Kolong jembatan Dipo KRL Depok, tambah dia, merupakan salah satu jalan alternatif warga dari Kampung Cagar Alam, Pitara, menuju Jalan Raya Citayam, Kelurahan Ratujaya, Cipayung.
Mereka melalui jalan tersebut untuk menghindari jalur satu arah di kawasan Jalan Dewi Sartika, Jalan Raya Margonda, Jalan Arif Rahman Hakim dan Jalan Nusantara.
Sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur Kota Depok hingga malam mengakibatkan pemukiman tergenang banjir dan longsor. Hingga Kamis (29/8) banjir masih menggenangi kawasa pemukiman.
Ratusan rumah di kawasan Kampung Utan, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, terendam banjir setinggi sekira satu meter.
Dewi, salah satu tim relawan mengatakan, banjir terjadi sejak sekira pukul 17.30 WIB. Rabu (28/8). “Ada ratusan KK (kepala keluarga) yang terdampak, tetapi angka detailnya saya belum tahu,” katanya, saat dikonfirmasi awak media.
Dewi mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, di antaranya Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu proses evakuasi warga.
“Informasi terakhir petugas lagi pada mengarah, kita sudah koordinasi juga untuk menyiapkan perahu karet,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dewi menambahkan, ketinggian air saat ini mencapai dada orang dewasa atau sekira satu meter.
“Sebagian warga sudah pada mengungsi, ini air masih cukup tinggi,” katanya. Selain banjir, tebing Kali Ciliwung sekitar Pondok Jaya, longsor.
Di lokasi lainnya di RT 06/06 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong tebing yang ada dipinggir Kali Cikumpa longsor sehingga mengganggu pejalan kaki, lantaran lokasi tebing dengan jalan bersebelahan. Sudibyo/Sud
