Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 15:53 WIB

Bekasi

Jalan Underpas 10 Miliar Bekasi Timur kurang maksimal, Pernyataan Rekanan Dinas-PPTK Tidak Singkron

badge-check


					Jalan underpas di Bekasi Timur masih kurang maksimal, selain dalam proses pengerjaannya diduga masih terlihat tidak sesuai dengan petunjuk RAB. Perbesar

Jalan underpas di Bekasi Timur masih kurang maksimal, selain dalam proses pengerjaannya diduga masih terlihat tidak sesuai dengan petunjuk RAB.

Harian Sederhana, Bekasi –  Kegiatan LPSE (Lelang Pengadaan Sisteam Elekronik) lanjutan pembanguanan jalan underpas di Bekasi Timur yang menelan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019, sebesar 10,537 miliar rupiah dan dilaksanakan oleh PT. Saba Bonadolok rekanan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi.

Masih kurang maksimal, selain dalam proses pengerjaannya diduga masih terlihat tidak sesuai dengan petunjuk RAB, hasil CBR akhir kepadatan tanah jalan masih diragukan yang akan sangat berpengaruh dengan kualitas pekerjaan tersebut.

Hal itu dibantah oleh idi, sebagai PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) menjelaskan bahwa sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, sudah dilakukan repair, pengecekan ulang kepadatan tanah (CBR) di beberapa titik, dia juga menjelaskan hanya melanjutkan kerjaan lama dan tidak mengetahui soal pekerjaan tahun lalu.

“Yang saya tau kerjaan sekarang, kemarin sebelum di cor kita tes CBR (California Bearing Ratio) ulang semua, ada dua titik kalau engga salah, makannya kita repair dulu/perbaiki, Kita buang, bongkar, kita cek lagi begitu masuk lagi baru kita bisa liat, tapi saya tidak mau kerjaan yang dulu, mau kerjaan yang sekarang, kalau yang dulu itu bukan kerjaan saya yang sekarang,” jelas Idi diruang kerjanya.

Lebih lanjunya Idi mengatakan mereka sudah mengecek sebelum pekerjaan berjalan. “Kita sudah suruh suverpisi maupun konsultan sebelum gelar rijit cek dulu CBR masih masuk ngga, kolsultan bisa ngecek dia bilang ada dua titik,” tegasnya.

Idi sebagai PPTK tidak merasa ada beban atas beberapa temuan dilapangan saaat pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Saba Bonadolok berjalan.

“PPTK sekarang ngga ada bebaban mau kaya apaun tinggal laporin kemana pun, cek apa inspektorat turun rekomendasi berapa tinggal bayar berapa selesai, ngga ada pengaruh buat saya,” ungkap Idi dengan santai kepada awak media.

Keterangan Idi bertolak belakang dengan Bonggar, sebagai pengamat Infrastruktur Kota Bekasi, yang juga sebagai Kordinator Bidang Anggaran Dan Aset Negara dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) NCW ( Nasional Coruption Whatch ), bahwa kegiatan tersebut yang dianggapnya tidak sesuai dengan teknis saat pekerjaan berlangsung.

“Berdasarkan pantauan kami di lokasi ada dugaan pekerjaan 10 miliar diduga tidak sesuai teknis, ada beberapa item pekerjaan yang data visualnya ada pada kami,” ungkap Bonggar kepada Harian Sederhana.

Lebih lanjut, iya menjelaskan bahwa keterangan pihak rekanan dari Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (DBMSDA) dengan PT. Saba bonadolok tidak singkron dengan pernyataan yang di ungkapkan oleh Idi sebagai PPTK Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (DBMSDA) terkait hasil CBR, dari elivasi di lokasi kegiatan, masih terlihat legokan-legokan bekas terlindas kendaran mobil beton yang melintasi jalur LPA terlihat bergerak.

“Tambalan yang begitu tebal memakai split diduga bekas lubang/legokan mobil yang melintas di atas LPA, maka saya menduga kepadatannya meragukan, ini saya ungkapkan sebagai masukan untuk Dinas terkait agar dapat dievaluasi, keterangan dari JS dan PPTK ada keterangannya, sementara kondisi dilapangan untuk LPB (Lapisan Bawah) dan LPA (Lapisan Atas) nya kami menduga terjadi pengurangan plasi dari benol (poto ada-red),tambalan yang begitu tebal memakai split diduga bekas lubang/legokan mobil yang melintas di atas LPA, maka saya menduga kepadatannya meragukan, ini saya ungkapkan sebagai masukan untuk Dinas terkait agar dapat dievaluasi,” Ungkap Bonggar.

Tak hanya soal CBR, Bonggar pun mengatakan dari segi pembesian juga banyak ditemukan kesalahan teknis pemasangan.

“Pembesian dowel pengikat beton sisi samping tidak menempel dengan tibar, karna sekang (cincin pengikat tibar-red) ketebalannya diduga bekisar hanya 10 cm, ratio (kepadatan-red) agak diragukan ?,” ulasnya.

Hal senada’pun di katakan oleh Saut Manumpak, sekaligus Pengamat Infrastruktur dan melihat langsung pekerjaan Lanjutan Pembangunan Jalan Underpas, meminta kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) sebagai pengendali kegiatan, PPTK yang bertanggung jawab secara teknis, agar melaksanakan tugas sesuai tupoksi masing-masing, sehingga hasil pekerjaan yang menelan anggaran besar itu kualitasnya sesuai yang diharapkan.

Saut MN juga akan melaporkan semua temuan, dan dokumentasi kepada BPK RI, ” Kita akan kumpulkan semua data temuan dan dokumentasi kepada BPK RI sebagai evaluasi terkait kegiatan tersebut,” pungkas Saut. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

BRI Bekasi Siliwangi Salurkan Bantuan Dana Bapekis: Sumbangan dari Pekerja

9 Desember 2025 - 11:51 WIB

BRI BO Tambun Bagikan 5.000 Paket Sembako ke Warga Kabupaten Bekasi Melalui Program TJSL

25 November 2025 - 15:16 WIB

M Ihsan Atlet Perkemi Kabupaten Bekasi Berhasil Raih Emas di BK Porprov Jabar 2025

23 November 2025 - 17:23 WIB

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

H. Marta Reses Ikuti Protokol Kesehatan

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Trending di Bekasi