Harian Sederhana, Kampus UI – Di usianya yang sudah mencapai 70 tahun, Univerasitas Indonesia terus bergerak dalam upaya menciptakan Kampus yang unggul baik di tingkat Nasional dan Internasional.
Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro kepada wartawan mengatakan, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Universitas Indonesia terus melakukan berbagai upaya.
Mulai dari kolaborasi hingga melakukan transformasi pendidikan misalnya dengan program double degree dan join degree.
Sedangkan untuk peningkatan tenaga pengajar dilakukan dengan pertukaran dosen ke luar negeri.
“Kami di UI ada double degree joint degree untuk pendidikan. Double degree teknisnya adalah belajar dua tahun di UI dan dua tahun di sana (luar negeri). Sedangkan joint degree yang hanya enam bulan saja di sana (luare negeri),” katanya, Senin (24/2)
Ari Kuncoro menambahkan, peningkatan kualitas tenaga pengajar seperti dosen pun dilakuan dengan sistem pertukaran.
“Kami UI memiliki kelompok peneliti yang bekerjasama di Boston dan Australia dan (negara) sebagainya,” ujarnya.
Sehingga dosen yang ada di UI tidak hanya sekadar mengajar di UI saja tetapi mereka juga berjejaring di luar negeri. Kolaborasi ini diyakini mampu menaikkan daya saing UI di kancah Internasional.
“Jadi kualitas SDM dan jejaring sangat diperlukan dalam hal menaikkan (ranking) UI di Internasional,” ucapnya.
Ari sangat menekankan kualitas SDM yang dimiliki UI untuk bisa berdaya saing di dunia Internasional. Karena kualitas SDM pendidikan akan mempengaruhi mutu anak didik di UI.
Dia pun berfokus pada peningkatan ranking UI di dunia Internasional dengan meningkatkan mahasiswa Internasional di UI, jurnal ilmiah yang terindeks scopus juga hasil riset yang dapat bermanfaat.
“Perlu diingat bahwa adanya SDM berkualitas juga perlu diimbangi dengan jejaring. Jejaring sangat penting untuk menggali potensi SDM. Ibarat bermain bola tapi tidak pernah ikut kompetisi juga kita tidak bisa ikut main bola lagi,” paparnya.
Jejaring yang dimiliki UI, kata Ari, hampir di seluruh benua mulai dari Eropa, Amerika dan Australia. Ari menegaskan, jejaring yang dijalin UI adalah dengan universitas yang bereputasi
“Kalau ranking kita mau naik, kita harus menggandeng yang punya reputasi,”katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan UI, Rosari Saleh menambahkan prestasi Mahasiswa UI terus melakukan inovasi dan meraih prestasi di perlombaan baik Nasional dan Internasional.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyusun program students and lectures mobility bertajuk Chemistry Mobility (ICM) Programme dengan menghadirkan 19 mahasiswa dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia.
FMIPA juga bekerjasama dengan Universiteid Leiden, dimana 10 mahasiswa dari Program Studi Biologi bergabung dalam acara yang bertajuk The 3rd Winter School Program.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya berdiskusi, namun mereka juga melakukan aktivitas K2N.
“Misalnya berupa reklamasi karang di pulau Pramuka, yang merupakan bagian dari studi pengaplikasian metode penelitian tentang mamalia laut, hingga tentang pembahasan persoalan polusi yang dihasilkan oleh limbah plastic,” ujarnya.
Kegiatan aktivitas global lainnya berjudul Joint International Outing Indonesia, dilangsungkan oleh Fakultas Farmasi, yang menghadirkan 20 mahasiswa dari empat negara yaitu Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia.
“Sedangkan mahasiswa dari BEM FISIP melakukan aktivitas kuliah kerja nyata di Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Kegiatan bertajuk “Eksplorasi Desa Kita” ini dimaksudkan untuk membawa isu pendidikan kontekstual dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat. (*)









