Harian Sederhana, Bogor – Kantor Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, digruduk puluhan massa yang menuntut transparansi pengelolaan anggaran oleh pihak desa. Para perwakilan masyarakat itu pun diterima dan beraudensi dengan desa.
“Ini adalah akumulasi dari gerakan awal kami beberapa minggu sebelumnya, secara prosedural kami telah lakukan dengan menyampaikan temuan dan permintaan kami kepihak BPD namun sampai kemarin oleh pihak Desa tidak bisa memberikan jawaban yang konkrit,”tegas H Deden salah satu tokoh masyarakat kepada wartawan, Selasa (17/12/2019).
Dilanjutkannya, aksi warga itu juga dirangkai dengan melayangkan mosi tidak percaya terhadap kepala desa setempat. Dijelaskannya, gejolak itu dipicu oleh adanya dugaan temuan penyalahgunaan Dana Desa dan RTLH yang dilakukan pihak Pemerintahan Desa Situ Ilir masa bakhti tahun 2014-2019.
“Kami, masyarakat mempertanyakan anggaran RTLH tahun 2014 apakah sudah benar direalisasikan atau hanya fiktif, begitupun tentang Dana Desa tahun 2018,” kata H. Deden, salah satu tokoh masyarakat yang menjadi penggerak massa aksi.
“Kami menemukan adanya dugaan penyelewengan anggaran, misalnya pembangunan jembatan yang berada diwilayah Kampung Bantarkaret Rt.03/04 itu hanya rehab ringan, bukan pembangunan dari nol,”tambahnya.
“Kami memiliki data bahwa anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut sebesar 100 juta lebih, padahal sebelumnya pada saat musdus 2018 waktu itu disepakati untuk anggaran jembatan tersebut 20 juta,”katanya lebih lanjut.
“Sampai hari ini belum ada jawaban, maka muncullah spekulasi, bahwa mukin temuan itu benar ada nya markup atau penggelembungan biaya proyek di LPJ,”
“Warga menuntut untuk membuka LPJ, dikonfrontir dengan temuan itu. LPJ Bukan dokumen atau rahasia Negara, tapi LPJ adalah dokumen publik dimana masyarakat berhak tahu,” pungkasnya. (*)
