Harian Sederhana, Bogor – Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor menyerahkan gerobak sampah kepada pengurus Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) wilayah setempat, Kamis sore, 8 Agustus 2019.
Penyerahan sebanyak 50 unit gerobak sampah tersebut diserahkan langsung oleh Camat Bogor Utara Rahmat Hidayat dengan disaksikan pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan masyarakat setempat.
“Ada 50 gerobak sampah yang diserahkan hari ini kepada pengurus RW dan RT. Gerobak sampah ini untuk mengurai pengangkutan sampah rumah tangga khususnya pada wilayah yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat,” kata Lurah Cimahpar, Nun Zirman.
Zirman menjelaskan, pengadaan 50 gerobak sampah dari dana sapras kelurahan bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan per unit senilai Rp 2 juta. Nantinya untuk pengoperasian gerobak dilakukan oleh petugas yang ditunjuk masing-masing pengurus RW dan RT.
Ia mengungkapkan, bahwa kondisi di Kelurahan Cimahpar dengan 16 RW 65 RT yang sebagian besar merupakan perkampungan dan ada beberapa perumahan, memang sangat dibutuhkan keberadaan gerobak sampah terutama untuk di wilayah perkampungan.
“Ya, RT RW sangat membutuhkan gerobak-gerobak sampah dan ini memang sudah lama diminta untuk mengangkut sampah-sampah dari rumah ke rumah warga yang di dalam,” terang Zirwan.
Di tempat yang sama, Camat Bogor Utara, Rahmat Hidayat menuturkan, pengadaan gerobak sampah yang bersumber dari dana kelurahan di wilayahnya selain Kelurahan Cimahpar, juga di Bantarjati dan Tanah Baru.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan dikarenakan dari sisi pengangkutan sampah belum sepenuhnya menjangkau ke pelosok wilayah.
Masih kata dia, penganggaran dan perencanaan di masing-masing kelurahan berbeda-beda. Tapi ada beberapa kelurahan yang sama, seperti Bantarjati, Tanah Baru pengadaan gerobak sampah.
“Program ini sangat baik karena problem di Cimahpar untuk sampah relatif belum terkelola dengan baik,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Rahmat, dengan adanya gerobak sampah tersebut setidaknya bisa mengangkut sampah langsung dari rumah warga ke Tempat Pengelolaan Sampah (TPS).
Diakuinya, bisa juga strategi lain, dari truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ke TPS atau sampah yang dari gerobak sampah kemudian diangkut ke truk DLH.
“Saya juga berharap warga dapat memilah sampah rumah tangga yang unorganik bernilai ekonomis. Sedangkan sampah organik dijadikan kompos. Sehingga gerobak sampah yang diangkut hanya residu. Tapi inipun masih perlu proses panjang untuk TPS 3R ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua RT01 RW12, Rahmat mengemukakan dirinya sangat bersyukur wilayahnya mendapatkan gerobak sampah baru pertama kali ini dan akan mempergunakannya dengan sebaik-baiknya.
“Ya, gerobak sampah ini setidaknya dapat mempermudah pengangkut sampah menjangkau di gang-gang. Sebelum ditampung dulu di tong-tong baru kemudian diangkut sama truk,” kata dia.









