Harian Sederhana, Bogor – Sekitar 210 siswa SMA di Kota Bogor, mengikuti Kemah Kebangsaan, di Gunung Pancar, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, selama tiga hari.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Festival Merah Putih (FMP) 2019, yang berakhir pada Minggu (25/08/2019).
Pada kesempatan ini, Komandan Kosort Militer (Danrem) 061/Suryakancana. Kolonel (Inf) Novi Helmy Prasetya, selaku pemimpin upacara mengatakan, ratusan pelajar itu diberikan materi kebangsaan, bertujuan menciptakan pemuda dan pemudi milenial unggul menjadi agen perubahan menuju Indonesia Emas 2045.
Selain itu, untuk memupuk kecintaan mereka terhadap Tanah Air. “Dengan memiliki mental patriot, dalam diri adik-adik ini tertanam jiwa Pancasila. Kemudian dia cinta terhadap bangsanya, cinta terhadap Tanah Airnya untuk kemajuan Indonesia. Dari sumber daya yang unggul, akan menuju Indonesia maju,” ujarnya.
Kata dia, peserta yang di sasar merupakan kaum milenial. Karena untuk menanamkan kepedulian terhadap keberlangsungan bangsa perlu ditanamkan sedini mungkin.
Selain materi kebangsaan, ratusan pelajar juga diberikan materi berupa pembangunan karakter, pembinaan mental dan fisik, baris berbaris, kedisiplinan dan kekompakkan, serta materi bela negara.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin mengatakan, pendidikan karakter kebangsaan saat ini sangat penting bagi para pelajar di tengah maraknya prilaku menyimpang para pelajar seperti tawuran dan candu gim online.
Fahrudin juga mengakui, karakter kebangsaan para pelajar saat ini, makin berkurang di era digital ini. Dimana informasi dan edukasi dunia luar dengan mudah diserap anak muda.
Diharapkan dengan kemah kebangsaan ini, anak-anak dapat mengembangkan karakter kebangsaan di tengah-tengah lingkungannya.
Fahrudin juga menjelaskan, di kelas sendiri pelajaran karakter kebangsaan ada dalam beberapa mata pelajaran. Namun, suasana yang dibangun formil dan cenderung normatif. Sedangkan, kemah kebangsaan dikemas di luar dan anak-anak didik bisa merasakan langsung bagaimana mengapilkasikan arti kebangsaan dan persatuan.
“Di dalam kemah kebangsaan ini, anak-anak bisa tau arti perbedaan golongan dan suku serta bagaimana mengapikasikannya. Mereka juga tau contoh gotong royong, wawasan kebangsaan. Kegiatan ini positif sekali menunjang mata pelajaran,” pungkasnya. (*)









