Harian Sederhana, Depok – Sedikitnya 250 pesilat tingkat SMP dan SMA Perguruan Silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah Kota Depok mengikuti ujian kenaikan tingkat dari ban kuning, 1, 2, 3 dan 4, selanjutnya ke ban biru.
Acara tersebut dihadiri pendekar besar atau dewan guru Tapak Suci Putra Muhammadiyah Kota Depok yang juga sebagai pemateri.
Adung Suparman selaku pendekar Perguruan Tapak Suci Putra Muhammadiyah mengatakan, kenaikakan tingkat bagi para pesilat di Perguruan Silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah merupakan kegiatan rutin.
Hal ini, kata dia, sebagai evaluasi pelatihan yang dilakukan selama ini, sekaligus memperlihatkan jurus-jurus sebelumnya yang sudah didapat. Selanjutnya, atlet juga diharuskan memahami sejarah berdirinya perguruan silat ini sebagai motivasi agar para pesilat tersebut bersungguh-sungguh dalam berlatih, kemudian melakukan kegiatan pada malam hari atau jerit malam.
“Jadi dari evaluasi yang dilakukan para pesilat ini akan diketehui sejauhmana hasil pelatihan yang diberikan dan lain sebagainya. Jika atlet dinilai pelatih bisa mempraktikkannya jurus ataupun gerakan secara mulus, maka berhasil lulus,” papar Adung Suparman pada Sabtu (29/2) disela-sela ujian kenaikan tingkat Perguruan Silat Tapak Suci Putra Muhammadiya Kota Depok di SMP Muhammadiyah 29, Jalan Abdul Wahab, Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Selanjutnya, ditambahkanya, ujian kenaikan tingkat ini dikhususkan bagi pelajar SMP dan SMA. Dalam ujian ini, jika awalnya pesilat memiliki ban kuning1, setelah ujian kemudian naik tingkat menjadi ban kuning dua, dan seterusnya hingga ban kuning 4. Kemudian dari ban kuning 4 jika lulus ujian kenaikan tingkat maka pesilat tersebut meraih ban biru.
Dalam ujian ini, pesilat juga harus memiliki fisik yang kuat, karena ujian dilakukan sejak siang hingga malam hari. (*)









