Harian Sederhana, Bogor – Kepala Badan Penyuluhan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono mengungkapkan, pada 2045 Indonesia ditargetkan jadi lumpung pangan dunia.
Untuk mewujudkannya, Momon mengatakan, kita harus punya strategi, yakni menyiapkan SDM yaitu pelaku pertanian dan peternak yang profesional, mandiri, dan berdaya saing.
“Dan pembangunan SDM di Lemah Duhur ini salah cara untuk meningkatkan kapasitas petani,” jelas Momon saat melauncing Desa Lemah Duhur jadi Mitra Mitra Polbangtan Bogor, Sabtu (13/4).
Terkait Polbangtan, kata Momon, paradigma lulusan Polbangtan juga harus diubah jadi wirausahawan muda bidang pertanian, jangan jadi job seeker tapi job creator. “Cara masuk Polbangtan bisa jalur umum atau jalur perwakilan daerah, utamanya anak petani yang berprestasi,” katanya.
Terkait target-target tersebut, Kementan selama ini telah mengalokasikan anggaran santri tani di Kabupaten Bogor sebagai terbanyak di Jabar selain Cirebon dan Tasik.
“Kami ingin ke depan santri tani akan jadi pengusaha di bidang pertanian. Ada 4-5 juta santri se-Indonesia. Perlu diberi life skill,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Launcing Desa Mitra Polbangtan Bogor, Siswoyo, menjelaskan bahwa melalui program pengabdian Polbangtan ini para mahasiswa membina desa 2-3 tahun.
Desa Lemah Duhur Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor telah ditetapkan sebagai Desa Mitra Polbangtan Bogor berdasarkan hasil survei yang dilakukan Tim
Program Pengabdian Masyarakat Polbangtan Bogor adalah pemberdayaan Desa Mitra yang dilakukan secara terpadu dengan melibatkan dinas/instansi terkait.
Program ini terdiri dari empat fase, fase pertama dilaksanakan pada tahun 2019, yaitu Benah Kelompok, fase kedua dilaksanakan pada tahun 2020, yaitu Penumbuhan Asosiasi/Gabungan Kelompok Tani, fase ketiga yang dilaksanakan pada tahun 2021, yaitu Penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani, dan fase keempat Pemantapan Kelembagaan Ekonomi Petani.









