Harian Sederhana, Bekasi – Kepala Sekolah SDN Arenjaya 13 Bekasi, Irene, membantah telah melakukan pungutan kepada murid untuk pembelian coblok di lingkungan sekolahnya.
Saat dikonfirmasi, Irene, menegaskan bahwa hal tersebut sebelumnya sudah ada pertemuan dan rapat yang menghadirkan orang tua murid dan sekolah serta diketahui oleh komite sekolah terkait adanya pembelian conblok untuk meminalisir banjir di lingkungan sekolahnya.
“Sudah ada pertemuan dan disepakati bersama antara orang tua murid dan sekolah dan diketahui komite sekolah terkait usulan pembelian conblok tersebut,” katanya menejelaskan, Rabu (23/10).
Sambung dia, dari rapat tersebut disepakati bahwa murid atau orang tua murid yang mampu diperkenankan memberikan sumbangannya dalam bentuk uang sebesar Rp10.000 ribu namun tidak dipaksakan.
Dan bagi murid yang kurang mampu, hal tersebut tidak dibebankan kepada mereka dan mereka boleh membantu seikhlasnya sesuai dengan kemampuan mereka.
“Dari hasil rapat tersebut memang para orang tua murid yang mampu dipersilahkan menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu sekolah membeli conblok tersebut dan yang tidak mampu tidak kami paksakan,” terangnya.
Irene menegaskan apa yang dilakukannya tersebut untuk kebaikan bersama terutama murid SDN Arenjaya 13 Bekasi sehingga proses KBM mereka tidak terganggu terutama saat musim penghujan tiba agar tidak tergenang air lokasi tersebut.
“Apa yang kami lakukan dibantu oleh orang tua murid untuk kelancaran KBM para murid di sekolah juga kok,” tegasnya sekali lagi.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut menegaskan segala sesuatu yang berhubungan untuk kebaikan sekolah dan melibatkan peran serta orang tua siswa di dalamnya, sebenarnya tidak menjadi masalah asalkan tidak ada unsur paksaan atau memaksa.
“Kalau tidak ada unsur paksaan sebenarnya tidak menjadi masalah yang penting para orang tua murid mau terlibat untuk kemajuan sekolahnya,” pungkasnya. (*)









