Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 03:14 WIB

Bogor

KNKT Bongkar Penyebab Commuter Line Anjlok

badge-check


					KNKT Indonesia Bongkar Penyebab Commuter Line Anjlok di Bogor. (FOTO : Tribunnews) Perbesar

KNKT Indonesia Bongkar Penyebab Commuter Line Anjlok di Bogor. (FOTO : Tribunnews)

Harian Sederhana, Bogor – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia akhirnya mengungkap penyebab anjloknya commuter line nomor 1722 relasi Jatinegara-Bogor di perlintasan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal pada 10 Maret 2019 lalu.

Seperti diketahui insiden anjloknya commuter line tersebut mengakibatkan 17 orang mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis disejumlah Rumah Sakit (RS).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahyono mengatakan, penyebab kecelakaan tersebut adalah adanya penurunan jalan di sekitar rel tersebut dan air hujan yang masuk ke dalam tubuh rel. “Jadi ketika kereta tersebut mengalami tekanan, mengakibatkan kereta tersebut terlempar keluar rel,” kata Soerjanto di Stasiun Bogor, Kamis (4/4).

Menyikapi hal itu kata dia, dibutuhkan koordinasi yang baik antara Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, dan PT KAI untuk mengantisipasi agar permasalahan tersebut tak terjadi lagi. “Bila tidak hal ini takkan selesai. Di perlintasan itu, jalan jangan sampai menurun, sebab bila hujan airnya masuk kesitu,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap beberapa hal. Masih kata Budi, dari apa yang pihaknya lakukan evaluasi, ada beberapa hal yang bisa disimpulkan bahwa ada peralatan yang di Jabodetabek ini sudah lanjut usia.

Sehingga lanjut Budi, bila ada kejadian ekstrim baik itu cuaca hujan maupun petir sebagai indikasi petir yang biasanya itu 200 kilo ampere ini terjadi dengan besaran yang dua kali lipat sehingga terjadilah beberapa gangguan.

Selain itu, Ia meminta PT KAI untuk membentuk tim penanganan gangguan di KRL, yang nantinya bertugas melakukan penanganan atau antisipasi jika terjadi gangguan pada commuter line. “Tim juga nanti menangani gangguan yang diakibatkan oleh petir atau titik rel yang membahayakan,” tegasnya.

Identifikasi lainnya tambah dia, adalah frekuensi yang semakin ketat. “Saya minta kepada KAI untuk membuat task force untuk dibentuk satu tim untuk menganalisa beberapa kejadian kejadian dan menyelesaikan hal-hal teknis,” pintanya.

Terlebih, waktu sudah semakin dekat dengan bulan Ramadhan. Menurutnya Task force harus segera bekerja. “Minggu depan kami akan bertemu lagi dalam satu rapat yang lebih terinci. Kereta api mesti mengambil langkah-langkah. Sebab, dalam melakukan suatu pekerjaan dibutuhkan dana dan cara untuk menyelesaikan itu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kata dia, tim tersebut akan terus melakukan pengawasan, antisipasi dan penanganan gangguan KRL. “Tim akan menangani masalah yang terjadi dalam rangka mudik lebaran srrta menyelesaikan gangguan KRL di Jabodetabek,” pungkas Menhub.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor