Biznisku.id, JAKARTA – Koalisi Serikat Pekerja dan Serikat Buruh Merah Putih mendesak Presiden Prabowo Subianto segera turun tangan memulihkan situasi ketenagakerjaan nasional, khususnya terkait nasib ribuan pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Wakil Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Arnod Sihite menegaskan, lebih dari 10 ribu pekerja Sritex hingga kini belum menerima pesangon, Tunjangan Hari Raya (THR), maupun dana tabungan koperasi yang seharusnya menjadi hak mereka.
Para buruh telah menunggu hampir enam bulan tanpa kejelasan.
Arnod yang juga anggota LKS Tripnas menyatakan, KSPSI pimpinan Yorrys Raweyai mendukung visi Presiden Prabowo untuk membuka 19 juta lapangan kerja melalui program Asta Cita demi mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Ia menekankan pentingnya peran Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS Tripnas) yang melibatkan unsur pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
“Apalagi Indonesia telah meratifikasi Konvensi ILO No.144 sehingga Presiden berperan sebagai Ketua Tripartit Nasional dan Menteri Ketenagakerjaan sebagai Ketua Pelaksana,” kata Arnod melalui keterangannya diterima, Kamis (4/9).
Selain itu, Arnod juga menyoroti penetapan upah minimum tahun 2026 yang harus mempertimbangkan upah sektoral.
Hal ini sangat penting mengingat mayoritas pekerja berada di sektor manufaktur seperti tekstil, sandang, kulit, elektronika, pertambangan, energi, kimia, hingga kesehatan.
Menurutnya, kenaikan upah sektoral wajib menjadi perhatian pemerintah agar kesejahteraan buruh lebih terjamin.









