Harian Sederhana, Bekasi – Perizinan di Kota Bekasi dinilai banyak menuai masalah. Kondisi itu khusus terjadi pada Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Demikian ditegaskan Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi Abdul Rojak, Kamis (24/10). Untuk itu kata Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Bekasi tersebut, persoalan perizinan menjadi agenda utama Komisi yang dipimpinnya.
Menurut dia, banyaknya persoalan yang terjadi dalam perizinan sesuai hasil investigasi dilapangan. Bahkan jauh sebelum dirinya menjadi anggota dewan. Adapun persoalan yang terjadi dalam perizinan menurut dia, dimana proses yang masih dalam tahap rekomendasi, namun sudah dilakukan pembangunan.
Bahkan lanjut Abdul Rojak, saking banyaknya dirinya enggan menyampaikan secara mendetail mana saja pembanguan yang nantinya akan menjadi prioritas dalam penindakan.
Akan tetapi sambungnya, sudah dipastikan bahwa menyelesaikan persoalan perizinan menjadi agenda awal bagi komisi I DPRD Kota Bekasi.
“Sangat banyak. Tahapannya, memang kita masih terkendala. Lantaran masih disibukan dengan semua hal ke dewanan. Tapi, untuk perizinan itu, menjadi skala prioritas kita. Sasarannya perizinan,” bebernya.
Kajian saat ini, hasil data yang masuk baru mencapai puluhan lokasi. Namun tidak menutup kemungkinan, jumlah bangunan yang bermasalah dengan perizinan berjumlah ratusan.
Ia tidak menampik, bahwa data untuk jumlah pembangunan tak berizin masih minim, karena masih berdasarkan laporan dari pengembang. “Data belum ada kajian. Karena saya teliti, juga dalam hal ini,” bebernya.
Abdul Tokan juga mengatakan, dari hasil rapat, semua partai yang ada di fraksi sudah sepakat bahwa persoalan itu adalah aspirasi yang dibawa dari masing- masing fraksi yang selanjutnya harus diselesaikan.
“Di komisi satu, semua sama. Tapi kita masih melihat situsai, dan dalam menjalankan tentunya akan disesuaikan dengan tahapan dan Tuposki kita,” imbuhnya.
Partai Demokrat sendiri berhasil merebut kursi Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, dalam Alat Kelengkapan Daerah (AKD).
“Saya menjadi Ketua Komisi I memang sudah ada target awal. Selain itu, sebelumnya saya memang menargetkan untuk menjadi ketua komisi,” ujarnya.
Dalam Raihan kursi komisi, kata dia, Partainya memang tidak melakukan proses politik yang ekstrem. Apalagi sampai pada prses yang disebut kesepakatan.
“Tidak ada proses politik yang tinggi. Saya, secara alami bisa berada disini,” imbuhnya. (*)









