Harian Sederhana, Bogor – Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor Jenal Abidin mengatakan bahwa pihaknya telah menerima aduan dari nasabah dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KS PPS) Berkah Bersama.
“Waktu itu mereka meminta agar dewan mengecek aset apa saja yang dimiliki koperasi. Nah sekarang sedang dicek oleh dinas terkait,” kata Jenal.
Baca juga : (Bermasalah, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Dibidik)
Menurutnya, Komisi II mendorong koperasi agar segera menuntaskan permasalahannya dengan nasabah. Selain itu pihakny juga akan memanggil pengurus koperasi untuk mengetahui apa latar belakang masalah yang menyebabkan uang nasabah sulit dicairkan.
“Kita mau tahu, apa masalah itubterjadi akibat diinvestasikan atau adanya kredit macet. Kalau ada yang pinjam tentu ada jaminan dan siapa saja kreditur yang macetnya,” paparnya.
Sebelumnya, seseorang yang mengaku diperbantukan di Kantor KS PPS Berkah Bersama Cabang Loji, Mila mengatakan, KS PPS saat ini memiliki 13 ribu nasabah atau anggota yang tersebar di sejumlah daerah Bogor hingga Banten.
“Saat ini anggotanya ada 13 ribu, mereka ada di Cibadak, Kecamatan Ciawi, Caringin, Leuwi Sadeng, Yasmin dan Serang Banten,” ujarnya.
Tak hanya itu, dia juga mengaku bahwa setiap hari selalu ada yang mengajukan penarikan uang. Namun, karena banyak kredit macet dan kas kosong, maka belum bisa mengcover pengajuan para nasabah.
Mila mengatakan, koperasi menjanjikan bahwa penarikan nasabah bisa dilakukan pada Bulan Januari, itupun kalau ada tagihan yang masuk.
“Ya mudah-mudahan Januari bisa selesai, karena ada janji akhir bulan ada kreditur yang masuk,” ucapnya.
Mila juga memberikan opsi bagi nasabah yang akan melakukan penarinan uang, untuk diberika dicicil sesuai kas yang ada.
“Ya, kalau bapak mau uangnya tidak semuanya, mungkin diberikan bertahap misalnya Rp1 juta atau Rp500 ribu dulu, biar nanti saya sampaikan ke atasan dari pada banyak minta uangnya dicairkan tapi tidak bisa kami penuhi, yang penting ada laporannya saja,” pungkasnya. (*)









