Harian Sederhana, Bogor – Menindak lanjuti inisiatif sejumlah kelompok warga yang jadi korban penggusuran proyek rel ganga jurusan Bogor – Sukabumi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyiapkan dua opsi sebagai skema dalam menyediakan rumah untuk tempat tinggal warga.
Asisten Pemerintahan Sekdakot Bogor Hanafi mengatakan, menindak lanjuti secara teknis untuk warga yang terkena dampak proyek strategis nasional jalur ganda ada beberapa upaya yang akan dilakukan.
Menurutnya ada dua skema yang dipersiapkan, pertama membangunkan rumah diatas lahan yang sudah dibeli oleh warga melalui program Bantuan Stimulan Pembangunan Swadaya (BSPS) yang dananya bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Skema, kedua Pemerintah membangun diatas lahan yang merupakan aset Pemkot, yang nanti tinggal di kaji secara teknis pembangunannya.
“Sekarang ini berkembang di masyarakat mereka akan mengadakan pengadaan tanah sendiri yang memungkinkan untuk dibangun, ada lebih dari 50 lebih kepala keluarga sehingga kita coba sinergis kan sama program BSPD,” kata Hanafi.
Namun lanjut Hanafi, untuk mendapat program tersebut tentu harus memenuhi persyaratan administratif, misalnya harus ada siteplannya harus ada perpindahan hak atas tanah nya berbentuk sertifikat dan lain sebagainya.
“Maka kita undang semua pihak dan kita undang juga perwakilan RW, sebagai bagian dari upaya pemerintah dan nanti hasil rapat tersebut disampaikan oleh RW ke masyarakat.
Jadi lanjut dia, masyarakat diharapkan untuk bersabar, karena untuk merealisasikan program itu tidak bisa langsung jadi, tetapi ada prosedur yang harus ditempuh.
“Jika memang lahanya sudah ada, maka persyaratan administratif nya kita akan lengkapi kemudian sarana prasarana yang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan di kita upayakan contoh, air minum, jalan kemudian listrik dan sebagainya itu bagian dari upaya kita,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, rapat barusan adalah konsolidasi secara teknis untuk memfasilitasi atau membantu masyarakat yang terkena dampak. “Jadi masyayakat sekarang kebanyakan mencari tempat sendiri, setelah mereka mengetahui informasi berapa uang kerohiman yang mereka dapat,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Camat Bogor Selatan Atep Budiman mengatakan, untuk menjalankan salah satu skema yang dipersiapkan Pemkot dalam menangani warga korban double track, pihaknya minta agar RT dan RW segera melakukan pendataan.
“Yang sudah di data oleh kita yaitu di Wilayah Kelurahan Cipaku, Batutulis, dan Empang yang paling banyak,” ungkapnya.
Mengenai pengosongan lahan, kata Atep, yang Desember kemarin sudah menerima rekening maka sudah harus cair, dan Januari setelah menerima uang warga harus sudah mengosongkan rumah.
“Kita sudah membagi tugas dengan lurah masing masing unyuk mendata kalau memang ada kita fasilitasi dan kalau tidak ada kita coba skema yang lain,” jelas Atep.
Diakuinya, untuk membangun dengan mengandalkan progran BSPS, ada sejumah persyaratan yang harus dipenuhi, mulai berapa luasnya, tata ruang aturan yang berlaku, akte jual beli atau sertifikat.
“Karena pembangunan baru ini bukan membuat kekumuhan baru tapi membuat lingkungan lebih layak lebih sehat bagi warganya,” jelas Atep. (*)









