Harian Sederhana, Bekasi – Adanya pernyataan yang menyebutkan, bahwa seorang pegawai BUMN meninggal akibat terserang virus corona, berdomisili di Bekasi, sempat membuat panik Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dan jajaran Pemerintah setempat.
Kabar itu sebelumnya beredar dalam video yang tersebar melalui grup-grup WA yang disampaikan Bupati Cianjur.
Akibatnya, politisi Partai Golkar Kota Bekasi itu, segera mencari kebenaran dari kabar yang menyebutkan daerah Bekasi.
Setelah ditelusuri kata Wali Kota Bekasi, warga yang meninggal yang dikabarkan diduga terserang virus corona berdomisili di Bekasi itu, diketahui itu tinggal di wilayah Kabupaten Bekasi, tepatnya di Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan.
“Dengan begitu jelas bukan berasal atau tinggal di Kota Bekasi. Melainkan Kabupaten Bekasi. Ini diduga disebabkan hanya disebutkan nama Bekasi saja, tidak disebut kota atau kabupaten,” kata Rahmat Effendi dalam sambutannya, pada acara pengukuhan Kademangan se- Kota Bekasi Badan Kekeluargaan Masyarakat – Kota Bekasi (BKM – KB), di rumah pribadi Wali Kota, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, Selasa, (3/3).
Untuk itu kata Pepen sapaan akrab Rahmat Effendi, dihadapan seluruh jajaran pengurus dan anggota BKM -KB, dirinya meyakini, di Kota Bekasi tidak ada warga yang terserang virus corona.
Bahkan kata dia, selaku kepala daerah dirinya juga menghimbau agar tidak usah khawatir dengan hal. Terlebih memaksakan menggunakan masker.
“Jangan memaksakan, karena saat ini masker sulit didapatkan,” paparnya.
Adapun Kademangan BKM -KB yang dilantik sebanyak 12. Jumlah itu, sesuai dengan jumlah kecamatan se – Kota Bekasi.
Secara simbolis, Pepen selaku Ketua Umum BKM – KB melantik secara simbolis Kademangan.(*)









