Harian Sederhana, Cibinong – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Kabupaten Bogor menggelar Jambore Demokrasi di Aula Kantor KPU, Jalan Raya Tegar Beriman, Cibinong, Sabtu (14/12/2019).
Jambore tersebut mengusung tema ‘Sekolah Demokrasi Perempuan Politik’ dan dilaksanakan sejak 14-17 Desember 2019 ini.
Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok mengapresiasi kegiatan Jambore Demokrasi yang dilaksanakan oleh KPUD Kabupaten Bogor.
Rifqi menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat, juga bagus untuk menghasilkan kualitas demokrasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor.
“Ini sangat bagus kegiatan Sekolah Politik ini. Saya belum menemukan hal serupa di kabupaten maunpun kota lain yang ada di Jabar,” kata Rifqi, Sabtu (14/12/2019).
Rifqi mengatakan, kegiatan seperti sekolah politik seharusnya dapat dilanjutkan. Hal itu karena tugas KPU tidak berakhir meski perhelatan pesta demokrasi telah usai.
“Ya, tugasnya tidak berhenti meski pemilu telah menghasilkan pemenang. Jadi hal seperti ini perlu tindak lanjutnya atau berkesinambungan,” tutur Rifqi.
Dia mengatakan, salah satu yang harus dilanjutkan dan ditata adalah bagaimana sang dapat meningkatkan partisilasi perempuan.
“Tidak hanya pasif, kita berharap sekolah politik perempuan ini bisa menguatkan partisipasi perempuan yang hanya terbatas sebagai pemilih saja, tapi bisa lebih berkiprah kepada yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Pria nomor satu di KPU Jawa Barat ini menjelaskan, dari jumlah pemilih di Jabar paling banyak adalah laki-laki. Tetapi, pengguna hak pilih paling banyak perempuan termasuk di Kabupaten Bogor.
“Tapi hak pilih yang digunakan oleh perempuan ini tidak berbanding mulus baik dari Jawa Barat maupun di Bogor ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari total 120 anggota legislatif yang ada di Jabar hanya 19 persen yang mewakili perempuan yaitu 10 anggota, dan itu sama halnya dengan Kabupaten Bogor dari total 55 Anggota legislatif hanya lima yang mewakili perempuan dan itu masih kurang dari kuota 30 persen untuk keterwakilan perempuan.
Dia berharap sekolah politik perempuan dapat menjadi lembaga perwakilan khusus kaum hawa, terutama dalam kancah perpolitikan di Indonesia.
Itu kata dia, saat ini keterwakilan kaum perempuan di kursi parlemen masih kurang dari kuota yang ditentukan.
“Saat ini anggota legislatif perempuan yang duduk di parlemen belum memenuhi kuota. mudah-mudahan dengan sekolah Politik ini bisa menguatkan dan meningkatkan keterwakilan lembaga perwakilan yang ada di Bogor maupun di Jabar,” Tandasnya. (*)









