Ia menjelaskan, program keluarga asuh ini setiap satu keluarga pendonor menanggung satu keluarga penerima dengan jumlah donasi Rp 1 juta untuk dua bulan.
Dan bagi warga yang ingin menerima bantuan, bisa mendaftar melalui Salur untuk kemudian akan diverifikasi tim kelurahan dan kecamatan dengan sedikitnya sembilan kriteria. Sementara bagi pendonor bisa memilih keluarga mana yang akan dibantu.
“Donatur dan penerima pun bisa melakukan ijab kabul agar lebih ada ikatan emosional. Kami berharap program ini bisa jangka panjang dan meminta kerjasamanya untuk menyampaikan program ini ke temen-temennya,” jelasnya.
Sekretaris Yayasan Sekolah Bogor Raya (SBR), Muliawan mengatakan, program Keluarga Asuh bagus sekali dan memang harus dilakukan hal seperti ini di tengah pandemi Covid-19 mengingat banyak orang yang membutuhkan.
Tak ayal, Yayasan SBR turut berpartisipasi menjadi calon donatur Keluarga Asuh sebagai salah satu usaha pemulihan ekonomi.
“Rencananya kami akan asuh 30 Keluarga dulu, anggaran langsung dari yayasan. Dan kami juga akan mempromosikan program ini di media sosial yayasan,” katanya.
Sementara itu, Regional Head PT. Perdana Gapura Prima Wishnu Luckito mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program tersebut.
Hal itu bukan tanpa alasan, tetapi karena kebijakan Pemkot Bogor sekarang memprioritaskan masyarakat tidak mampu berdasarkan data valid. Sehingga wajib bagi perusahaan untuk berpartisipasi menjadi donatur Keluarga Asuh.
Dia mengaku akan konsultasi dulu dengan pimpinan, dan mau menanggung berapa KK. Dan dia juga berjanji akan sebarkan informasi tersebut ke warga perumahan agar mereka bisa ikut partisipasi.
“Harapan kami semoga pandemi ini bisa selesai, karena sampai kembali normal pun butuh proses,” tandasnya. (*)









