Terkait keluhan pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Kota Depok tahun 2020 telah menganggarkan pembangunan RSUD di wilayah timur, tepatnya di Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos.
“Ini sebagai bentuk pemerataan pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat, agar warga di timur Kota Depok tidak jauh-jauh menjangkau RSUD yang saat ini baru tersedia di wilayah barat. Dibangunnya RSUD di wilayah timur menjadi jawaban dari keinginan masyarakat,” ujarnya.
Jika bicara perbaikan jalan, lanjutnya, Pemkot Depok setiap tahuunnya juga mengganggarkan pembangunan dan perbaikan jalan, bahkan menjangkau ke jalan-jalan lingkungan.
“Tidak hanya jalan, pembangunan juga mencakup jembatan di beberapa titik, seperti jembatan serong, jembatan tanah baru, jembatan depan Dipo,” tuturnya.
Upaya untuk mengatasi kemacetan di pusat kota telah dilakukan kebijakan (sistem satu arah) SSA di Jalan Nusantara, Dewi Sartika hingga kontra flow di Jalan Arif Rahman Hakim.
“Bahkan saat ini Pemkot Depok sedang berupaya meminta ke pemerintah pusat untuk melebarkan Jalan Raya Sawangan dan pembangunan transportasi berbasis rel,” tandasnya.
Lebih lanjut diutarakannya, saluran air Dinas PUPR sudah mengerjakan dan memperbaiki beberapa ruas saluran dan puluhan tenaga satgas banjir yang siap bekerja 1 X 24 jam melayani masyarakat,
“Depok dengan cekatan berupaya mengantisipasi luapan atau genangan setiap musim penghujan. Pengerukan sungai atau kali bahkan dilakukan juga saat musim kemarau,” ungkapnya.
Kasno menambahkan, apabila sisa anggaran atau silpa, yang menjadi persoalan. Hal itu tentunya perlu dilihat penyebab terjadinya silpa. Jika silpa dikarenakan efisiensi atau tidak terserap karena telatnya pencairan, tentunya bertujuan baik.
“Seharusnya melihat dari kejadian seperti Nangka Gate. Maka pendapat saya buat apa APBD dipaksakan terpakai jika nantinya menimbulkan masalah di kemudian hari,” imbuhnya.
“Saya bukanlah seorang akademisi, apalagi pakar dan saya hanyalah seorang aktivis yang berdomisili dan menetap di Kota Depok sejak tahun 1994, namun saya sangat tergelitik dan geli dengan pernyataan beliau (Prof Hamdi Muluk),” pungkasnya. (*)
