Harian Sederhana, Bekasi – Puluhan mahasiswa dan pemuda dari Aksi Mahasiswa Anti Kekerasan SMPI Al Azhar Sumarecon Kota Bekasi meminta keadilan kasus bullying dan pengeroyokan yang terjadi di sekolah.
Menurut koordinator aksi, Jilun Fikri menyatakan bahwa kasus bullying dan dugaan pengeroyokan harus diungkap secara terang benderang.
Jilun juga mengatakan, mahasiswa dan pemuda menuntut beberapa hal pertama Stop Bullying, Stop melindungi pelaku bullying dan pengeroyokan. Kepala sekolah harus bertanggungjawab atas keselamatan dan trauma murid korban bully dan pengeroyokan.
Aksi berlangsung damai, sejumlah Polisi dan TNI serta pihak ke amanan tampak memantau jalannya aksi.
Sempat bersitegang, dengan sejumlah orang murid yang meneriakan dengan kata-kata kotor kepada para pendemo namun mahasiswa dan pemuda dapat mengontrol diri.
Dari pantauan dilokasi tidak ada petinggi sekolah Al Azhar Summarecon yang yang mau berbicara dengan para mahasiswa pedemo, hanya Staff Operasional yang berani berbicara.
“Kita sepakat bahwa kasus bullying merupakan tindakan yang tidak terpuji, saya sudah berbicara kepada kepala sekolah bahwa di sekolahnya tidak ada kasus bully ataupun pengeroyokan siswa,” Ucap Staff Operasional Al Azhar Summarecon, Ardana didepan para pedemo. (*)









