Harian Sederhana, Bogor – MZ bocah laki-laki berusia 10 tahun tewas tenggelam di Sungai Cisadane, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Minggu (16/2) sekitar Pukul 10.15 WIB.
Hal itu dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Priyatna. Menurut dia korban dikabarkan tenggelam setelah loncat sekitar Pukul 10.15 WIB.
Kemudian Tim SAR gabungan yang mendapatkan laporan lansung melakukan pencarian. Dalam waktu kurang dari dua jam korban berhasil ditemukan. “Korban berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Priyatna
Kronologis tewasnya bocah tersebut kata dia, korban tenggelam akibat nekat loncat ke Sungai Cisadane. Padahal kata dia salah seorang saksi sempat mengingatkan supaya MZ tidak melompat namun korban tidak menghiraukannya.
Keterangan dari saksi, korban sedang berenang di Kali Cisadane. Saksi sudah menegur korban agar tidak berenang di kali tersebut karena berbahaya.
“Ya, diduga karena kondisi mental anak tersebut berkebutuhan khusus, korban nekat loncat dari batu di Kali Cisadane dan akhirnya pun tenggelam di kali,” kata Priyatna.
Masih kata dia, korban ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB 200 meter dari lokasi korban mandi tepatnya di RT 01 RW 10, Kampung Batakal, Batu Tulis.
Camat Bogor Selatan Hidayatullah yang ikut terjun kelapangan, mengatakan saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa.
“Jadi korban ditemukan oleh petugas BPBD, korban sendiri saat ditemukan sedang tersangkut di bebatuan,” kata Camat dilokasi kejadian.
Keterangan serupa diungkapkan Hidayatulloh, bahwa korban pada saat mandi di sungai sempat diperingatkan oleh warga untuk tidak loncat, namun dia tak dihiraukannya.
“Tadi juga ada abah saksi mata yang sedang mancing sudah melarangnya, suruh naik, tapi katanya ‘dia tetap keukeuh mandi’. Dia itu mandi sendiri,” ungkapnya.
Untui itu camat mengimbau kepada masyarakat khususnya yang rumahnya berada di bantaran sungai agar selalu mengawasi anak-anaknya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian serupa terulang kembali.
“Setelah ketemu, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka karena ada permintaan dari orangtuanya dengan menggunakan mobil ambulan,” pungkasnya. (*)









