Menu

Mode Gelap
Kamis, 18 Desember 2025 | 01:53 WIB

Bekasi

Masyarakat Diajak Gunakan Master Kain

badge-check


					Masyarakat Diajak Gunakan Master Kain Perbesar

Harian Sederhana, Cikarang Pusat – Pemerintah Kabupaten Bekasi mendorong masyarakat untuk menggunakan masker yang terbuat dari kain ketika berada di luar rumah.

Hal ini sesuai anjuran dari WHO agar setiap orang yang melakukan aktivitas di luar rumah menggunakan masker untuk melindungi diri di masa pandemi COVID-19.

“Masyarakat tidak harus menggunakan masker bedah atau N95 yang sejatinya ditujukan untuk petugas medis. Untuk mengatasi kelangkaan masker, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker kain yang bisa dibuat sendiri untuk keperluan pribadi,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah, Selasa (07/04).

Menurutnya, masker kain ini dianggap cukup efektif untuk menghalau agar tidak terinfeksi COVID-19. “Namun demikian, masker kain yang digunakan harus dilapisi tissue, rutin dicuci dan tidak dipakai lebih dari 4 jam,” tuturnya.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Sekretris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi itu juga mengingatkan agar warga selalu menjaga jarak dengan orang lain (physical distancing).

Jika tidak ada urusan yang sangat mendesak, masyarakat pun diminta dengan sangat untuk tetap di rumah.

Diketahui, berdasarkan data di laman resmi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Bekasi yakni pikokabsi.bekasikab.go.id hingga Selasa 07 April 2020 pukul 20.00 WIB total warga yang dinyatakan positif telah mencapai 33 orang dengan rincian 22 dirawat, 5 sembuh dan 6 meninggal dunia. Selain itu terdapat juga 17 orang pasien suspect yang meninggal dunia.

Kemudian terdapat 1225 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan rincian 693 masih dalam pemantauan dan 532 selesai pemantauan. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terdapat 265 orang dengan rincian 119 masih dalam pengawasan dan 146 selesai pengawasan.

Studi terbaru oleh Komisi Tetap Penyakit Menular dan Ancaman Abad 21 di Amerika Serikat menyebut virus corona bisa menular melalui percakapan dan pernapasan normal dengan orang yang terpapar.

Kesimpulan studi yang dipublikasikan di laman Academy of Science Engineering Medicine dan menjawab pertanyaan resmi Gedung Putih itu secara tegas menyebut bahwa virus corona bisa menyebar hanya melalui percakapan dan pernapasan.

Setelah konfirmasi dari para ilmuwan itu, Amerika Serikat bahkan sekarang menganjurkan semua warganya mengenakan masker, pembaruan imbauan yang disampaikan dua hari lalu.

Masker diperlukan bagi setiap orang agar tidak saling menulari virus corona. Ada kesempatan tinggi penularan terjadi ketika orang sakit berinteraksi dengan orang sehat dan orang sehat berinteraksi dengan yang lain juga.

Penggunaan masker diharuskan juga terkait dengan percikan liur atau droplet. Penelitian terbaru menunjukkan batuk dan bersin dapat membuat percikan liur terlontar lebih jauh daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Dari pengamatan menggunakan kamera berkecepatan tinggi dan sensor lainnya terlihat bahwa sebaran droplet di udara dari orang batuk atau bersin tak cuma sebatas satu meter sebelum akhirnya jatuh ke permukaan.

Ilmuwan yang memimpin penelitian ini, Prof Lydia Bourouiba dari MIT, mengaku khawatir dengan konsep pengaturan jarak fisik yang disarankan WHO saat ini, yaitu satu meter.

Pasalnya, menurut dia, partikel yang diembuskan lewat batuk atau bersin adalah gas yang memiliki momentum tinggi yang bisa terbawa melewati jarak jauh, termasuk di dalam ruangan.

Bourouiba menjelaskan dalam situasi tertentu, terutama di dalam ruangan berventilasi buruk, memakai masker memang tepat karena akan mengurangi risiko tertular penyakit yang menyerang saluran pernapasan.

Ketika menghadapi seseorang yang terinfeksi, misalnya, masker dapat membantu mengalihkan aliran napas mereka dan menjauhkan virus dari mulut kita.

Masker tipis tidak akan melindungi orang dari menghirup partikel terkecil di udara karena memang tidak punya kemampuan menyaring. Tetapi masker berpotensi membantu membelokkan gumpalan gas yang dilontarkan dari orang batuk atau bersin ke samping wajah.

Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Erlina Burhan mengungkapkan penularan Covid-19 secara cara langsung melalui droplet atau percikan air liur.

“Artinya, orang yang terinfeksi virus ini ketika sedang batuk dan bersin dengan jarak lebih dari 1 meter mengeluarkan droplet. Droplet ini mengandung virus Covid-19,” kata Erlina, beberapa waktu lalu. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

BRI Bekasi Siliwangi Salurkan Bantuan Dana Bapekis: Sumbangan dari Pekerja

9 Desember 2025 - 11:51 WIB

BRI BO Tambun Bagikan 5.000 Paket Sembako ke Warga Kabupaten Bekasi Melalui Program TJSL

25 November 2025 - 15:16 WIB

M Ihsan Atlet Perkemi Kabupaten Bekasi Berhasil Raih Emas di BK Porprov Jabar 2025

23 November 2025 - 17:23 WIB

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

H. Marta Reses Ikuti Protokol Kesehatan

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Trending di Bekasi