Harian Sederhana, Depok – Dalam melaksanakan pekerjaan, seperti lurah dan camat harus istiqomah, demikian juga jika belajar agama Islam jangan setengah-setengah harus total (istiqomah).
Hal itu dikatakan H. Nurul Komar dalam ceramahnya sebelum peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nur Hidayah di areal Pondok Pesantren Al Hidayah di RT 04/ RW 01, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan pada Kamis (26/9).
Menurutnya, menyitir Ibnu Sina ada tiga klasifikasi dalam ibadah, yaitu karena ada yang ibadah semata-mata ingin masuk surga. “Ini diibaratkan seperti pedagang yang mempunyai pemikiran untung dan rugi,” tandasnya.
Kemudian yang kedua, ibadah karena takut masuk neraka, kegiatan ibadah secara rutin dilaksanakan, melaksanakan salat, membayar zakat dan lainnya.
Selanjutnya, yang ketiga adalah ibadah tidak memikirkan surga dan neraka, tetapi mencari ridho Allah, seperti membangun masjid ini.
Sementara itu, Ustaz Imam Kurtubi, pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah mengatakan, pembangunan masjid di areal Pondok Pesantren ini berdiri di atas tanah wakaf seluas 1.500 m2, anggarannya sekitar Rp3 milar, karena dibangun bertingkat.
Diharapkan pelatakan batu pertama menjadi yang terakhir. Artinya masjid dua lantai ini bisa berdiri sesuai agenda selama dua tahun. “Target kami pembangunan masjid ini selesai dua tahun,” tandasnya.
Peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan Camat Sawangan, Herry Restu Gumelar.
Herry mengapresiasi pembangunan masjid di Pondok Pesantren Al Hidayah “Kami apresiasi panitia yang merencanakan pembangunan masjid ini. Semoga pembangunan masjid bisa berhasil sesuai target,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ginting, panitia pembangunan masjid mengucapkan terimakasih kepada Camat Sawangan yang hadir mewakili Wali Kota Depok, Mohammad Idris di acara peletakan batu pertama pembangunan majid ini. Dirinya berharap masjid ini bisa berdiri sesuai target pembangunan dua tahun. (*)









