Harian Sederhana, Cibubur – Kementerian Sosial terus berupaya menurunkan angka kemiskinan. Salah satu kota dengan angka kemiskinan terendah dari seluruh kota di Indonesia berada di Kota Semarang dengan persentase sebesar 3,98%.
Menurut Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara angka tersebut sudah jauh dari angka kemiskinan nasional yang persentasenya sebesar 9,22%.
Dalam kunjungan kerja Menteri Sosial bersama Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung dalam rangka Penyaluran Bantuan Sosial Program Sembako Tahun 2020 di elektronik warung gotong royong kelompok usaha bersama (e-warong KUBE)
Mensos menyampaikan meskipun angka kemiskinan terbilang rendah, angka kemiskinan tersebut tetap harus ditekan.
“Kami berharap jika beliau para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah tidak menerima bantuan namun KPM harus sudah sejahtera,”katanya pada Sabtu(15/2).
Untuk dapat sejahtera dilakukan dengan strategi wirausaha bagi para KPM. Untuk KPM yang memiliki wirausaha bagus dan mampu dapat mengajukan pembiayaan melalui bank, program pemerintah, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar.
“Kementerian Sosial diberi tugas oleh Presiden untuk membantu yang sifatnya sementara bagi masyarakat prasejahtera tapi selain itu juga membantu atau berupaya untuk pemberdayaan supaya ekonomi para KPM lebih baik,” paparnya.
Di lokasi sama Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung menjelaskan tentang Program Sembako. Menurut beliau tidak mudah untuk menaikkan indeks jumlah bantuan dari Rp110ribu menjadi Rp150ribu karena harus menyesuaikan anggaran.
“Namun sudah menjadi komitmen Menteri untuk dijalankan sesuai dengan arahan Presiden bahwa indeks jumlah bantuan menjadi Rp150ribu setiap KPM per bulan,”katanya.
Selanjutnya dalam kegiatan tersebut, Dirjen PFM Bersama Menteri Sosial meninjau e-Warong KUBE Mandiri Jaya. Dirjen PFM mengingatkan kepada pengelola e-Warong untuk bahan pangan lain berupa buah-buahan yang dijual di e-warong diupayakan agar menjual buah-buahan lokal.
“Jika yang dijual buah-buahan lokal keuntungan dari penjualan tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar,” jelas Dirjen PFM.
Selain itu, e-warong Mandiri Jaya juga menyediakan beras, telur, ikan lele, daging ayam, buah pir, tahu, tempe, kacang hijau dan sayuran.
Kesibukan itu dijadikannya sebagai pekerjaan sampingan di balik profesi utamanya sebagai buruh cuci pakaian. Usaha E-Warong Kube Mandiri Jaya miliknya bergerak di bidang toko kelontong dan sembako. (*)









