Harian Sederhana, Leuwiliang – Akibat minim tenaga medis, seorang pasien RSUD Leuwiliang di poli mata bingung, setelah lama mengantri terpaksa harus mengurungkan untuk berobat lantaran pihak RSUD menyarankan pasien tersebut harus pulang dan menjadwalkan kembali datang pada tanggal 25 Desember 2019.
Kejadian itu dialami Enung (45 tahun) warga Kecamatan Jasinga, yang berniat untuk berobat mata ke RSUD Leuwiliang namun belum sempat di periksa sudah disuruh pulang.
“Setelah menunggu panggilan setelah daptar, begitu di panggil gak taunya disuruh pulang oleh penerima pendaftaran dan disuruh balik lagi tanggal 25 Desember,” tuturnya kepada wartawan, kemarin.
Enung sempat merasa binggung, saat dipanggil dikiranya akan di periksa dokter, ternyata disuruh pulang tanpa alasan yang jelas dari pihak Rumah sakit.
“Dikira mau langsung di periksa oleh dokter mata, gak tau nya di suruh pulang oleh penerima pendaptaran. Nanti balik lagi tanggal 25 bulan Desember,” keluhnya.
Terpisah, Kabid Pelayanan Medis (Yanmed), Dr Agus Fauzi melalui selularnya mengatakan bahwa kasus seperti itu terjadi karena kurangnya SDM dan ruangan.
“Emang beberapa kasus seperti ini, masalahnya di terbatasnya SDM, ruangan dan lain lain,” ujar Agus.
Agus menambahkan, Dokter mata di RSUD Leuwiliang hanya 1 orang itupun hanya sanggup menangani sekitar 50 pasien.
“Dokter mata cuma satu orang, tiap hari harus pelayanan di poli juga tindakan operasi. Paling sehari sanggup 50 pasien, dan antrian nya udah banyak pisan,” imbuhnya.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Kabid Yanmed itu berharap adanya penambahan tenaga medis khususnya dokter mata.
“Kita terus cari upaya supaya masyarakat bisa terlayani maksimal dan antrian tidak terlalu panjang, salah satunya penambahan tenaga dokter juga tenaga kesehatan lainnya. Intinya karena keterbatasan tenaga dan ruangan,” beber Agus.
“Serta penataan ruang poli-poli yang ada. Mungkin kedepan bisa dibuat pelayanan rawat jalan sistem shift,” tutupnya. (*)









