Harian Sederhana, Bekasi – Keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kota Bekasi, dikeluhkan sejumlah warga. Pasalnya, ditengah pesatnya pembangunan di Kota Bekasi, keberadaan JPO-nya terbilang cukup minim.
Erwin, warga Bekasi Selatan misalnya mengaku keberadaan JPO di Kota Bekasi terbilang cukup sulit ditemukan dan hal ini dinilai sebagai salah satu sarana dan prasarana yang belum terpenuhi.
“Masih cukup jarang ditemui JPO disini, jika pun ada, hanya berada dibeberapa titik tertentu saja,” kritik Erwin, Minggu (08/09).
Erwin menilai, keberadaan JPO saat ini di Kota Bekasi sebenarnya cukup vital. Mengingat cukup ramainya volume kendaraan yang melintas di Kota Bekasi.
“Volume kendaraannya kan cukup ramai, jadi sangat perlu diperbayak JPO-nya,” katanya.
Senada dengan Erwin, Yudi, salah seorang pengendara motor mengatakan ketersediaan JPO di Kota Bekasi seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Sehingga, sambung Erwin, peruntukannya tidak mubazir ketika disediakan. Selain itu kebersihan dan kenyamanan para penggunanya pun harus menjadi skala prioritas bagi para penggunanya.
“Keberadaanya harus disesuaikan dengan kebutuhannya, ditambah lagi segi kenyamanan seperti tidak adanya pedagang yang berjualan di atasnya dan sebagainya harus menjadi perhatian juga,” jelasnya.
Menanggapi keluhan warga, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Deded Kusmayadi, menjelaskan bahwa pembangunan dan ketersediaan JPO sendiri di Kota Bekasi memang sudah dipikirkan oleh Pemkot Bekasi.
Selain sebagai sarana keselamatan warga menyeberang, tambah Deded, pembangunannya pun harus diimbangi dengan anggaran yang ada serta titik-titik mana saja yang tepat untuk disediakan JPO-nya.
“Penyediaannya harus didasarkan kepada kajian dan evaluasi titik-titik mana saja yang perlu dibangun JPO-nya dan disesuaikan dengan anggaran yang ada,” bebernya.
Diakuinya, saat ini pihaknya juga tengah menjajaki proses kerjasama pembangunan JPO tersebut dengan pihak ketiga.
“Kami juga tengah menjajaki proses pembangunannya dengan menggandeng pihak ketiga,” tukasnya. (*)









