Harian Sederhana, Bogor – Para netizen yang tergabung digrup Suara Warga (SurGa) Bogor sangat reaktif dalam menyikapi pemberitaan kaitan dengan kebijakan pemerintah daerah. Terbaru soal turunnya surat pemberitahuan terkait re-branding (design ulang) tampilan mobil siaga Desa Kabupaten Bogor.
Surat yang dikeluarkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) bernomor 147/247-PK, ditandatangani oleh kepala dinas PMD yang ditujukan kepada Camat se-Kabupaten Bogor, langsung disambut
beragam nyinyiran.
“Tolak Dong, kualitas Bogor dilihat dari wacana-wacana konyol yang jadi bahan tertawaan pihak luar” tulis akun DAS.
Akun RB pun menimpali dengan komentar “di branding bgitu setuju…. hanya kalau bisa logo Tegar Beriman di pintu depan kanan kiri dan tdk usah pakai poto Bupati/Wabup kala pun mau poto gerbang Pemda yg trlihat dari depan bkn foto tersebut,” timpal RB
“Ada baiknya gak perlu ada photo…logo tegar beriman juga cukup tp itu hak mereka selama tidak melanggar aturan” tulis Akun ESS
Akun AHM dengan tegas menulis “Lahh itu bener desainnya kayak gtu? serius? Kalau beneran itu bukan desain Kabupaten Bogor tapi desain kayak kampanye dong, Logo Kabupaten Bogor yg digedein bukan foto bupati” selorohnya.
Tambahan dari akun RH, “Ada foto Bupati dan Wakilnya dimobil siaga Desa !!! Apa uang pribadi mereka. Kalo bukan sangat tidak setuju. Masa mobil siaga digunakan untuk iklan Bergerak !!!.
Masih banyak lagi komentar-komentar lain yang menanyakan aturan dan dasar hukumnya sampai ke urgensitas memakai design seperti itu untuk mobil siaga Desa.
Harapan masyarakat adalah Pemimpin Kabupaten Bogor tidak perlu memaksakan hal-hal seperti itu, tunjukkan saja kinerja positifnya, ketika kinerja PemKab positif dan berefek kepada kesejahteraan masyarakat, tak perlu bangun citra diri dengan menaruh foto di banyak tempat, akan otomatis di apresiasi oleh masyarakat.
Contohlah Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini, kerja keras beliau tanpa kenal lelah sehingga membangkitkan geliat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan tata pemerintahan yang baik disana akan selalu dikenang masyarakat, tanpa perlu beliau menaruh foto-foto di ruang-ruang publik di Kota Surabaya. (*)









