Harian Sederhana, Bekasi – Di tengah terjadinya pandemi virus corona atau Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memanfaatkan keberadaan Petugas Pemantau dan Monitoring (Pamor) untuk menjadi ujung tombak pendistribusian bantuan sosial (bansos) paket sembako.
Pamor merupakan bentukan Pemkot Bekasi yang difungsikan sebagai ujung tombak pelayanan kependudukan bagi warga masyarakat.
Tidak memikirkan diri dan keluarga dengan berbagai suka duka, Pamor terus melaksanakan tugasnya dalam menyalurkan sembako kepada warga non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) terdampak corona.
Seperti diungkapkan Jarudin. Pamor RW13, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi itu terus menyalurkan bantuan paket sembako bagi warga di RW13.
“Bekerja sebagai Pamor ini ada saja suka-dukanya. Tapi tetap banyak sukanya, yang penting kerja tetap dengan ikhlas dan diniati ibadah karena kerjanya adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Jarudin di kantornya, Sabtu (02/04).
“Selama saya menjadi Pamor banyak kenal orang, bisa lebih sabar, dan menghadapi apapun tetap dengan sopan dan tetap ramah. Terkadang ada juga warga yang ngeyelan tapi tidak sedikit juga yang baik dengan mengajak minum teh bersama bahkan membawakan oleh-oleh untuk dibawa pulang,” tutur Jarudin.
Jarudin mengaku kendati tugasnya lebih lelah dibanding waktu biasanya dengan kerja siang-malam. Namun, sebagai Pamor dirinya siap menjalankan tugas tersebut.
“Kapanpun ditugaskan Pak Lurah, ataupun ada panggilan ketua RW, saya harus siap. Selain penyaluran bansos paket sembako, sekarang Pamor juga turut dalam menyosialisasikan program dan anjuran pemerintah,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, dirinya berharap masyarakat mematuhi anjuran pemerintah dalam hal menjaga kesehatan guna menghindari penularan Covid-19.
Ditanya apakah sebagai warga Kota Bekasi yang tercatat di RW 18 dirinya mendapat bansos sembako, Jarudin mengaku tidak. Baginya, warga lebih penting untuk menerima bansos tersebut. Itu selain karena dirinya merupakan pegawai pemerintah, juga karena seorang Pamor.
“Saya bagian dari pemerintah, makanya tidak memikirkan menerima bansos,” tutup pria yang dikenal mudah bergaul itu. (*)
