Harian Sederhana, Cibinong – Yayasan Visi Nusantara Maju melalui PKG-P3A (Pusat Kajian Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) mengadakan diskusi panel dengan mengangkat tema “Bogor Ramah Anak dalam Konsep Pancakarsa” di Kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor pada beberapa waktu lalu.
Diskusi tersebut membahas tentang janji Bupati Bogor terhadap program unggulannya saat masa kampanye Pemilihan Bupati (Pilbup) yaitu Pancakarsa.
Seperti diketahui, Program Pancakarsa semenjak masa kampanye adalah Karsa Bogor Membangun, Karsa Bogor Cerdas, Karsa Bogor Sehat, Karsa Bogor Maju dan Karsa Bogor Berkeadaban. Semua itu bertujuan mencapai Kabupaten Bogor yang termaju, nyaman dan berkeadaban.
Diskusi juga menghadirkan berbagai narasumber seperti Direktur PKG-P3A Imam Sunandar, Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Komisi IV Sutisna dan dua orang jurnalis masing-masing dari Alinea dan Metropolitan serta Aktifis Maju Anak Nusantara Firman Munandar.
Dalam rilis yang dikeluarkan, Imam Sunandar mengatakan tujuan diskusi adalah menjadi sarana bagi civil society dalam perannya sebagai sosial kontrol kepada eksekutif dan legislatif dalam perannya melaksanakan program-program pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan perlindungan anak, preventif dan aplikatifnya.
Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi mengatakan program yang telah dicanangkan oleh bupati dinilai tidak pernah terlihat manfaatnya bagi masyarakat Kabupaten Bogor secara signifikan. Dia menilai Pancakarsa adalah hanya menjadi slogan semata kampanye saat pilkada untuk merebut hati masyarakat Bogor.
“Kami berharap dari kegiatan ini bukan hanya diskusi semata, tapi dapat ditindaklanjut dalam sebuah rekomendasi untuk perbaikan Pemerintahan Kabupaten Bogor,” kata Yusfitriadi kepada Harian Sederhana, Senin (16/03).
Dia mengatakan, kekerasan terhadap anak, bullying dan trafficking bahkan permasalahan kawin kontrak yang melibatkan anak dibawah umur masih menjadi isu yang tidak bisa terbantahkan, bahkan dengan lengkapnya struktur yang telah ada.
Menurut Yusfitriadi, bupati belum mempunyai konsep dalam membuat desain tentang Pancakarsa. Hal itu dilihat dari belum mampunya dinas terkait menanggulangi permasalahan yang dialami anak di Kabupaten Bogor, hal itu semakin menunjukkan inkonsistenan terhadap visi misi bupati itu sendiri.









