Harian Sederhana, Bekasi – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), pada tahun ini hanya melakukan peningkatan empat ruas jalan.
Ke empat ruas jalan dengan panjang total 3000 itu, menurut Kepala Bidang Bina Marga Subroto kepada Harian Sederhana merupakan prioritas dari kerusakan jalan yang ada di Kota Bekasi.
Diprioritaskan peningkatan empat jalan yang berlokasi di tiga kecamatan yakni, Kecamatan Bekasi Barat jalan Ngurah Rai dan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Timur Jalan Joyo Martono dan Kecamatan Medan Satria Jalan Pejuang itu, selain karena tingkat kerusakannya sudah parah. Juga karena banyaknya pengaduan dari masyarakat.
“Jika bicara kerusakan jalan di Kota Bekasi cukup banyak, dan hampir tersebar di seluruh kecamatan. Namun untuk kerusakan di luar yang empat ruas tadi, tingkat kerusakannya masih relatif dapat diperbaiki secara sementara,” terang Subroto saat ditemui, Kamis (14/5).
Subroto juga mengatakan, perbaikan yang hanya dilakukannya untuk ruas ruas jalan itu, terkait anggaran pemerintah Kota Bekasi yang dilakukan rasionalisasi mengingat wabah virus Corona yang melanda saat ini.
“Sebelumnya Bidang yang dipimpinnya mendapat alokasi anggaran lebih dari 200 miliar. Namun karena pandemi Covid, maka anggaran dialokasikan pada bidang kesehatan,” ungkapnya.
Untuk empat ruas jalan yang akan diperbaiki itu Subroto menambahkan, akan menghabiskan anggaran sebesar Rp5 milir.
“Saat ini belum dilakukan tender. Kemungkinan baru akan digelar sehabis hari raya,” imbuhnya.
Ditanya kerusakan ruas jalan lain yang terjadi, Subroto mengaku perbaikan akan dilakukan. Namun kata dia, pelaksanaan dapat dilakukan jika wabah Corona sudah selesai.
Perbaikan menurut Subroto, usai pandemi Covid. Dalam kegiatan perbaikan tidak saja pada jalan-jalan arteri. Melainkan juga jalan perumahan yang rusak akibat dilanda banjir awal tahun 2020.
“Kerusakan jalan perumahan terparah akibat banjir, terjadi pada komplek Perumahan PGP. Namun karena kondisi saat ini, perbaikan kerusakan itu masih bisa ditunda,” ujarnya. (*)









