Harian Sederhana, Bekasi – Penambahan waktu pelaksanaan rehab total gedung SMP Negeri 17 Kota Bekasi, oleh pihak terkait nampaknya sia-sia belaka.
Itu setelah, pelaksanaan yang sudah di atas 80 persen sudah tidak terlihat aktifitas pekerjaan. Para pekerja menurut pihak sekolah yang enggan namanya ditulis, sudah pergi meninggalkan bangunan sejak sepekan lalu.
Tidak itu saja, tambah dia, sejumlah daun jendela yang sudah sempat terpasang pada bangunan 8 lokal kelas, dua lantai itu dicopot kembali oleh para pekerja.
“Sebelumnya kaca jendela sudah terpasang, pada pekan lalu. Tepatnya, Rabu (29/1). Namun entah mengapa dicopot kembali oleh pekerja bangunan itu,” ungkapnya, Sabtu (1/2).
Dengan begitu lanjut dia, dapat dipastikan bahwa bangunan ini tidak akan rampung sesuai waktu yang diberikan. Kendati sudah diberi tambahan hingga 12 Februari 2020.
Dari informasi yang diperolehnya, sambung ASN tersebut, para pekerja belum menerima gaji. Karena itu para pekerja sepakat untuk meninggalkan lokasi kegiatan. “Informasinya seperti itu. Makanya para pekerja pada pergi,” tuturnya.
Sebelumnya, Salim selaku pihak dari pelaksana kegiatan, mengaku, pekerjaan rehab total bangunan SMPN 17 dengan nilai kontrak Rp2,4 miliar lebih, dengan pelaksana CV Rayhan Rayna Nata Sarana akan rampung pada akhir tahun 2019.
“Saya yakin ini akan selesai tepat waktu, yakni akhir tahun 2019. Dan saya yang bertanggungjawab atas kecapaian pekerjaan ini,” kata Salim selaku Mandor, beberapa waktu lalu kepada Harian Sederhana.
Terkait hal itu, Harian Sederhana mencoba meminta konfirmasi kembali kepada Salim. Namun beberapa pertanyaan yang disampaikan melalui pesan singkat tidak mendapat jawaban, Jumat, (31/1).
Serupa juga terjadi pada pesan elektronik yang disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan itu, Amran.
Amran tidak menjawab pesan singkat yang dikirimkan guna meminta konfirmasi, pada, Minggu (2/2).(*)
