Berbagai cara dilakukan Pemkot Bogor untuk menekan angka penularan wabah virus CoVID-19 yang telah merenggut banyak nyawa tersebut.
Selain memperpanjang kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemkot Bogor juga akan gelar rapid dan swab test secara rutin.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebutkan, strategi untuk menangani Covid-19 sangat tergantung pada seberapa masif melakukan tes, baik Rapid maupun Swab serta seberapa cepat didapatkan hasilnya.
Menurutnya PSBB tidak ada artinya jika tidak diimbangi dengan tes massal. “Rapid test yang dilaksanakan tidak dapat berdiri sendiri karena validasi dan akurasinya tidak sekuat swab. Semoga hasilnya baik,” kata Bima
Tes massal yang dilaksanakan, diharapkan Bima Arya akan kembali rutin dilakukan, baik yang berasal dari bantuan pemerintah provinsi maupun BIN dengan menyasar titik-titik lain di Kota Bogor.
“Ya, terutama di Pasar dan stasiun diduga menjadi dua epicentrum utama penyebaran Covid-19,” ungkap Politisi PAN itu.
Untuk stasiun, lanjut Bima, Pemkot tengah membuat aturan bagi penumpang agar benar-benar bisa menjaga jarak. Sementara untuk pasar, khususnya menjelang Idul Fitri, masih banyak pelanggaran, baik social distancing maupun dalam hal unit ekonomi yang tidak dikecualikan yang masih tetap buka.
“Dengan tes ini kita berupaya untuk mengimbangi. Insya Allah, minggu ini akan dilaksanakan tes serupa disini, akan kita rutinkan dan frekuensinya kita tinggikan,” tuturnya.
Menurut Bima Arya, Curva Covid-19 Kota Bogor yang cenderung melandai menandakan belum aman. Tidak menutup kemungkinan bisa terjadi ledakan menjelang Idul Fitri jika adanya kelonggaran dari upaya yang dilakukan.
Tes Rapid yang ditindaklanjuti dengan Tes Swab dilaksanakan sebagai upaya membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan wabah Covid-19. (*)









