Harian Sederhana, Bogor – Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di sejumlah sekolah di Kota Bogor, masih belum optimal. Selain terkait sarana prasarana penunjang, pemahaman siswa akan materi pun belum seoptimal jika tatap muka langsung.
Hal itu diakui, sejumlah kepala sekolah di antaranya, Kepala SDN Sindangsari 2 Kecamatan Bogor Timur, Atikah. “Ya, kalau guru-guru kami, selalu melaksanakan PJJ seefisien mungkin dan mudah dipahami oleh peserta didik maupun orangtua,” ujarnya ketika ditemui Harian Sederhana, di sekolahnya, Kamis (14/5).
Dia juga mengakui, orangtua belum tentu menyanggupi dan memahami rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dari guru. Untuk itu, RPP perlu diubah supaya dapat dipahami orangtua dan siswa, tetapi tetap sesuai kurikulum.
”Makanya, kami selalu menyiapkan aktivitas belajar yang menarik, kreatif, dan dekat dengan keseharian dan minat anak. Mengingat, kehidupan dan pemikiran orangtua siswa di sekolah ini tidak seperti sekolah yang ada di pusat kota,” ujarnya.
Dengan cara tersebut, tambahnya, peserta didik nantinya akan terpacu untuk belajar dengan antusias. Selain itu, pembelajaran juga akan lebih bermakna. Tapi, hal tersebut harus didukung adanya komunikasi yang baik antara guru dan orangtua siswa.
”Hal itu untuk mengenali ketersedian waktu dan sarana-prasarana, mengenali minat anak serta menentukan target realistis bagi anak. Kesepakatan mengenai jadwal belajar peserta didik dan cara evaluasi juga perlu dibuat antara guru dengan orangtua,” tutupnya. (*)









