Senada, Anggota DPRD fraksi Golkar, Heri Cahyono menuturkan, PSBB telah gagal selama 12 hari diterapkan. Banyak warga seolah tidak peduli dan mentaati aturan pemerintah, disisi lain,
Pemkot Bogor belum melakukan tindakan tegas yang menjadi efek jera masyarakat. Yang terjadi di masyarakat adalah kejenuhan, dimana warga sebenarnya punya masker tetapi tidak mau menggunakan masker.
“Warga menganggap ternyata berhari hari tidak pakai masker juga tidak sakit sehingga warga tidak patuh terhadap aturan. Mungkin yang mengalami shock atau patuh itu warga yang ada di zona merah.
Tapi lanjut dia, warga yang ada di zona merah juga cuek, sehingga banyak yang tidak memakai masker. “Kesadaran masih kurang antara percaya dan tidak percaya corona. Disinilah Pemkot Bogor harus mengevaluasi PSBB,” bebernya.
Ada lagi warga yang melakukan sosial discanting merasa bosan dan akhirnya mereka keluar, ketika keluar ternyata rame. Tidak ada punnisment terhadap para pelanggar dan tidak dihukum tegas sehingga dianggap biasa saja.
Kuncinya tegas dia, harus lebih ketat dan tegas terhadap para pelanggar PSBB. Kalau warga yang tidak patuh dibiarkan tanpa sanksi tegas, maka PSBB tidak akan berjalan sesuai harapan.
“Pemkot Bogor harus menyiapkan strategi dan skema lain, karena PSBB pertama ini tinggal 2 hari lagi, dan pasti PSBB diperpanjang sama halnya seperti di DKI Jakarta,” pungkasnya. (*)









