Gugus tugas itu sifatnya ad hoc yang dibentuk dadakan dan isinya adalah Forkopinda Kota Bogor, ada Kapolres, Dandim, Kejadi dan lainnya.
Jadi gugus tugas bekerja dengan sifat koordinatif untuk penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Misalkan mendistribusikan APD ke rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 ataupun mendistribusikan bantuan lainnya.
Terkait rencana dapur umum di tingkat RW, Kota Bogor ini dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memiliki 22 ton beras dan akan ditingkatkan mejadi 322 ton beras yang nantinya akan di distribusikam ke RW siaga Corona.
Tapi berasnya sampai saat ini belum ada dan masih ada di Bulog Cianjur dan tidak ada dimana mana, yang ada baru 22 ton milik Dinas Pertanian Pemkot Bogor. Nanti beras itu dibagi ke 720 RW dan setiap RW menerima 425 kg beras untuk dijadikan lumbung logiatik.
Untuk sistemnya dapur umum itu untuk menarik masyarakat bergoyong royong. Jadi ketika Pemkot Bogor menyumbang beras ke RW siaga corona, silahkan warga lainnya juga menyumbang membantu warga di lingkungannya.
Dan untuk RW siaga corona sekarang udah berjalan, tetapi akan terus kita optimalkan. Untuk operasional RW akan mengambil dana Kelurahan sebesar 30 persennya untuk kegiatan operasional RW siaga corona.
“Ada juga bantuan Pemprov diantaranya setiap Kecamatan menerima 1,5 kwintal beras untuk dibagikan ke RW siaga corona,” tandasnya. (*)









