Harian Sederhana, Bogor – Pelebaran Jembatan Oto Iskandardinata (Otista) Kecamatan Bogor tengah, Kota Bogor yang akan dilaksanakan 2020 mendatang menelan duit rakyat yang cukup fantastis, yakni sekitar Rp60 miliar.
Dana yang digunakan untuk pembangunan tersebut dilakukan dua tahap dengan sumber yang berbeda, yakni untuk pembebasan lahan bersumber dari APBD Kota Bogor sebesar Rp20 miliar sedangkan untuk pembangunan fisik didanai dari APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp40 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Chusnul Rozaqi mengatakan, kegiatan pembebasan lahan akan dilaksanakan awal 2020 yang kemudian dilanjutkan dengan pembangunan fisik jembatan di tahun yang sama.
“Untuk Otista, rencananya pembebasan di awal tahun dan pembangunan fisiknya juga di tahun depan. Kurang lebih yang dibutuhkan 625 meterpersegi,” kata Chusnul, Selasa (10/12)
Lahan yang akan dibebaskan tersebut berada di sekitar jembatan di dua kelurahan, yakni Baranangsiang, Bogor Timur dan Babakan Pasar, Bogor Tengah.
“Iya, ada 8 bidang tanah di wilayah Baranangsiang dan Babakan Pasar. Bidang tanah terbanyak ada di Babakan Pasar,” kata dia.
Chusnul mengungkapkan, bahwa ABPD mengalokasikan anggaran pembebasan lahan yang digunakan untuk pelebaran jembatan Otista sebesar Rp20 miliar. Pihaknya menargetkan pembebasan lahan sudah rampung pada Februari 2020.
“Saat ini appraisal sedang berjalan. Target pembayaran di awal tahun kemungkinan bulan Februari selesai. Yang mungkin agak lama itu pengecekan kepemilikan berkaitan dengan ahli waris,” katanya.
Lebih lanjut, kata Chusnul, untuk pembangunan jembatan Otista diperkirakan akan menghabis anggaran Rp40 miliar. Anggaran fisik sendiri bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Iya, untuk fisik sekitar 40 milik bantuan dari Jawa Barat. Nanti, setelah pembebasan lahan bersama persiapan dokumen perencanaan untuk kemudian lelang bulan Maret. Kemungkinan antara Mei atau Juni sudah mulai pembangunan fisiknya,” pungkasnya. (*)
