Harian Sederhana, Bekasi – Pembangunan empat ruang kelas baru (RKB) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Kota Bekasi, besar kemungkinan tidak akan rampung sesuai kontrak kerja.
Pasalnya, pembangunan dengan asal dana APBD tahun 2019, sebesar Rp1,7 miliar itu, sampai saat baru baru terlihat sekitar 85 persen.
Padahal waktu yang ditetapkan dalam kerjasama antara pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), dengan CV Baja Putih selaku pelaksana, dengan no konttak : 602.1/22.48-SPP/PPK-Bandung/DPKPP, pembangunan harus rampung pada tanggal 22 Desember 2019.
Sri Mulyani selaku Kepala SMPN 4 Kota Bekasi yang ditemui mengaku khawatir akan penyelesaian bangunan tersebut.
Kekhawatiran Sri Mulyani, bukan tanpa alasan. Itu kata dia, terkait kondisi dari progres pembangunan yang terlihat secara kasat mata baru mencapai 85 persen. Sedangkan waktu yang tersisa tidak lama lagi.
“Ya kalau melihat fisik pembangunan yang ada saat ini, sangat mengkhawatirkan akan selesai tepat waktu atau tidak,” cetusnya, Selasa (10/12).
Sementara itu, Joyon mandor bangunan yang ditemui dilokasi mengatakan, pembangunan ini molor.
“Saya yakin molor Bang, waktunya ngga selesai tepat waktu. Terus terang saya bekerja baru dari Nopember,” terang Joyon.
Adapun dirinya mulai bekerja sebagai mandor bangunan itu, menurut Joyon, setelah menggantikan mandor sebelumnya.
“Yang saya dengan dua lebih satu kali ganti mandor. Dan pekerjaan ini dari informasi, dimulai bulan Agustus 2019,” katanya.
Lain Joyon, lain pula Andrian. Pengawas proyek dari Disperkimtan itu mengaku optimis pembangunan bangunan dua lantai tersebut akan rampung sesuai kontrak.
“Pekerjaan ini dipastikan tepat waktu. Itu sudah kota perkirakan selesai sebelum 22 Desember, karena tinggal finishing saja,” ungkap Andrian.
Keyakinan itu diungkap setelah dirinya mengaku bahwa, pihak pelaksana pekerjaan pembangunan RKB sekolah yang berlokasi di Jalan Komodo Raya, Perumnas 1, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat itu telah melakukan penggantian tukang yang lebih profesional.
“Untuk kejar tayang pelaksana mengangkat dua orang mandor bangunan.(*)