Harian Sederhana, Bogor – Lagi-lagi, pengerjaan bangunan sekolah di Kota Bogor, tidak tepat waktu. Sebelumnya, masa kontrak pengerjaan pembuatan tangga penghubung bangunan SMPN 14, senilai Rp99.760.000, yang dikerjakan oleh CV. Amar Jaya, telah berakhir 02 Desember lalu.
Kali ini, pembangunan musala SDN Cibuluh 1 untuk peningkatkan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah di Jalan KS. Tubun, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, senilai Rp199.210.000, juga mengalami keterlambatan. Karena, waktu kontrak kerja yang diberikan CV. Graha Wijaya Putra, telah berakhir 14 November lalu.
Namun, hingga Selasa (3/12), pengerjaannya baru sekitar 60 persen. “Insyaallah, akhir Desember ini, bangunan musala sekolah ini bisa diselesaikan. Tapi, para pekerjanya harus diperbanyak,” ujar pekerja, saat ditemui Harian Sederhana, kemarin.
Kepala SDN Cibuluh 1 Kota Bogor, Ni. Wayan Suadnyani ketika hendak dikonfirnasi, sedang ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. Tapi, menurut guru di sekolah itu, faktor keterlambatan penyelesaian pengerjaan mushola itu sempat terhenti beberapa minggu.
“Pengerjaan bangunan musula itu sempat terhenti beberapa minggu lalu. Tapi, kami tidak tahu, faktor apa yang menyebabkan hingga bangunan tersebut telat diselesaikan,” ujar guru yang enggan disebut namanya.
Akibatnya, aktifitas proses kegitan belajar mengajar (KBM) terganggu. Apalagi, kalau peserta didik hendak ke kamar mandi, sangat terganggu. Karena, posisinya di bawah bangunan musala. “Jelas terganggu lah,soalnya setiap hendak ke kamar mandi harus melewati puing dan bahan bangunan,” tandas guru.
Sementara itu, Pelaksana lapangan bangunan, Hendrik Kurniawan ketika ditemui di lokasi mengaku adanya keterlambatan pengerjaan proyek dimaksud. “Benar, kami sudah ditegur langsung oleh Disdik. Bahkan, pihak dinas sendiri sudah tau kendalanya,” ujarnya.
Hendrik juga berjanji akan menyelesaian bangunan musala itu paling lambat dua minggu ke depan. “Ini diluar dugaan. Karena, para pekerja pulang ke Cianjur urusan keluarga hingga beberapa minggu,” ulasnya.
Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin ketika dikonfirnasi, menyatakan, akan mengecek keterlambatan pengerjaan bangunan tersebut. Tapi, ketika ditanya apa sanksi yang akan diberikan, Kadis tidak banyak komentar.
“Makasih infonya. Untuk sanksi, ada prosesnya. Jadi, nanti saya cek,” tulis Kadisdik melalui WA yang dikirim ke Harian Sederhana. (*)









